Yang Saya Tahu Dari Gus Fayyadl: Pembela Kaum Lemah - Atorcator

Atorcator

Menulis adalah usaha merawat kejernihan berpikir, menjaga kewarasan, dan menyimpan memori sebelum dunia terkatup.

Latest Update
Fetching data...

29 Desember 2018

Yang Saya Tahu Dari Gus Fayyadl: Pembela Kaum Lemah


Mungkin ketika seseorang melihat penampilannya yang seperti itu, kesan pertama yang akan timbul adalah biasa-biasa saja, atau bahkan bisa jadi akan timbul pikiran meremehkan yang berujar “bisa apa dia?” Dan itu wajar-wajar saja. Lah wong beliau memang tinggi, (mohon maaf) kurus, ditambah gaya tatapan kosong yang seolah-seolah memberikan tanda-tanda keluguan.

Tapi jangan salah sangka! Di balik penampilan sederhananya itu, terdapat sebuah keluasan pengetahuan yang luar biasa. Beliau, Muhammad Al-Fayyadl atau biasa disapa Gus Fayyadl merupakan penulis yang sangat produktif. Tentu saja produktif dalam arti yang sesungguhnya. Dengan tulisan-tulisannya, beliau banyak memberikan pemikiran-pemikiran baru, tulisan-tulisannya selalu mencerahkan dalam menerangi kebuntuan lorong-lorong pemikiran. Tulisan yang bukan kaleng-kaleng.

Muhammad Al-Fayyadl, seorang ahli filsafat, “loh serius, ini!”. Yang saya tahu beliau sudah menulis dua buku tentang filsafat. Buku pertama yang beliau tulis adalah buku yang membahas tentang Filsafat Dekonstruksi (sebuah proyek filsafat kontemporer) yang diberi judul Derrida yang merupakan salah satu tokoh filsafat terkenal. Dekonstruksi, buku yang ditulis pada tahun 2004 itu berdasarkan pengakuan beliau, ditulis hanya dalam waktu tiga bulan. Iya tiga bulan!, dan isinya sangatlah berkualitas sodara!.
Dokumen pribadi

Buku kedua yang saya tahu, masih juga berkaitan dengan filsafat yaitu Filsafat Negasi. keren! jenis makanan apa lagi ini. Jika ingin tahu lebih lanjut tentang filsafat negasi, ya beli bukunya. Jangan dijadikan kebiasaan, kalau ingin tahu sesuatu lantas bertanya pada mbah google.



Begini, beliau itu memiliki akun facebook bernama Muhammad Al-Fayyadl, sesuai nama asli beliau. Jika kita melihat postingan-postingan beliau, maka akan banyak ditemukan postingan-postingan yang isinya menyuarakan dan membela kaum-kaum lemah yang tertindas oleh sistem kapitalisme dan nafsu “rezim” dalam pembangunan. Beliau aktif dalam menyuarakan ketidakadilan serta aktif mengkritik tindakan-tindakan penguasa dzalim yang tak berpihak pada kaum lemah yang kesejahteraannya dirampas.

Gus Fayyadl adalah sosok kompeten dan berani membongkar akar persoalan dengan melakukan penyelidikan terhadap kondisi konkrit yang sedang terjadi di tengah masyarakat. Misal, penggusuran, perampasan tanah, pelanggaran HAM, orang-orang yang tidak diupah pekerjaannya.

Kebangkitan tendensi global populisme kanan itu sudah bangkit hari ini. Dan mengapa “pejuang kebenaran” sebut saja begitu biar terlihat keren, diam pada persoalan perampasan tanah. Disitulah sosok Gus Fayyadl turun tangan dan ikut andil dalam memperjuangkan kebenaran dan keadilan yang sebagian orang terus diam.



Unik, pendekatan yang digunakan oleh Gus Fayyadl dalam tulisannya seringkali mengejutkan dan butuh pemikiran yang sehat, keras dan lugas. Beliau menggunakan pendekatan berdasarkan fiqh sosial, politik, dan tentu berdasarkan konstitusional, dalam rangka menyuarakan kebenaran dan menegakkan keadilan. Beliau benar-benar tokoh pembela kaum lemah dan kaum terpinggir yang ikhlas tidak pernah berharap apapun dari masyarakat yang dibelanya. Tentu saja, sebagai ahli filsafat harus pro kemanusiaan.

Akhir kata, sebagai penutup, orang seperti Gus Fayyadl ini jangan dibiarkan berjuang sendiri, mari kita viralkan pemikiran-pemikiran beliau yang progresif. Jangan sampai kalah dengan isu-isu murahan yang sama sekali tidak mengedukasi masyarakat seperti kasus Ratna Sumpret, eh, Sarumpaet maksudnya.

Wallahu a'lam

Sumber Foto: Foto saya dengan Gus Fayyadl ketika mengikuti acara pertemuan akhir Kelas Filsafat Dasar 2018 di Universitas Negeri Malang