Fadli Zon Sebaiknya Jadi Sastrawan Saja, Jadi Politisi Kayaknya Sudah Tidak Ampuh Lagi - Atorcator

Atorcator

Menulis adalah usaha merawat kejernihan berpikir, menjaga kewarasan, dan menyimpan memori sebelum dunia terkatup.

Latest Update
Fetching data...

06 Februari 2019

Fadli Zon Sebaiknya Jadi Sastrawan Saja, Jadi Politisi Kayaknya Sudah Tidak Ampuh Lagi


Atorcator.Com - Bagaimanapun bang Fadli Zon ini dikenal dengan kelihaiannya dalam beretorika, cerdik dan pandai dalam berdebat, yang tidak kalah menarik diakui atau tidak dia memang dikenal dengan politisi yang suka nyinyir kepada lawan politiknya. Tapi bagi saya, bang Fadli Zon ini sosok politisi pemberani, tak pernah ada kata mundur dalam kamus politiknya. Hingga berbagai macam cara ia lakukan, sudah tau kan....belakangan apa yang sudah ia lakukan di negeri ini.

Selain itu bang Fadli Zon ternyata juga jago merespon isu dengan puisi yang mampu menggetarkan jagad raya, mulai dari puisi sontoloyo dan gendrowo sampai doa yang tertukar yang belakangan bikin heboh di media sosial.

Bagaimana tidak bikin heboh, mbak Alissa Wahid saja geram dan penasaran dengan puisi Fadli Zon hingga ia meminta untuk menjelaskan maksud dari puisi itu. Pak Lukman Hakim Saifuddin pun ikut berkomentar karena saking gelinya dengan puisi bang Fadli Zon. Dan masih banyak tokoh-tokoh yang lain.

Puisi bang Fadli Zon ini memang ibarat badai halilintar menyambar. Tidak hanya puisinya kata-kata yang dilontarkan seringkali membuat kontroversi dan bikin heboh.


Baca juga: Situ Mau Pilih Presiden Apa Guru Ngaji?

Nampaknya bang Fadli Zon ini memang benar-benar tak pernah kehilangan ide dalam membuat puisi sebagi respon isu yang sedang menggelinding belakangan ini. Ia berhasil membuat puisi "Doa yang Tertukar" sebagai respon doa Mbah Yai Maimun Zubair yang menurut saya beliau sedang kepleset lidah atau dalam kata lain"Sabqul lisan".

Sontak membuat kaum Nahdliyyin bereaksi keras bahkan tidak sedikit juga yang mangkel dan jengkel karena dianggap bang Fadli Zon sudah tidak punya etika kepada kiai sepuh panutan warga Nahdliyyin yang sengaja menyelipkan kata "sang bandar" dan "Kau" yang dianggap merujuk kepada si Mbah Maimun Zubair.

Seperti apa sih puisinya: ini dia

DOA YANG DITUKAR

doa sakral

seenaknya kau begal
disulam tambal
tak punya moral
agama diobral

doa sakral

kenapa kau tukar
direvisi sang bandar
dibisiki kacung makelar
skenario berantakan bubar
pertunjukan dagelan vulgar

doa yang ditukar

bukan doa otentik
produk rezim intrik
penuh cara-cara licik
kau penguasa tengik

Ya Allah

dengarlah doa-doa kami
dari hati pasrah berserah
memohon pertolonganMu
kuatkanlah para pejuang istiqomah
di jalan amanah

Fadli Zon, Bogor, 3 Feb 2019


Kayaknya bang Fadli Zon memang lebih cocok jadi sastrawan saja daripada jadi politisi. Usul saya bang Fadli Zon sebaiknya jadi sastrawan saja sebab jika Anda tetap jadi politisi Anda itu kurang begitu  ampuh dan tidak profesional blass. Ini sekadar usul saja, tidak memaksa.

Sekalipun kata "kau" dan "sang bandar" tidak ditujukan ke si Mbah Yai Maimun Zubair, tapi tidak elok lah rasanya mengomentari doa, apalagi nggak paham nahwu dan shorof, sebaiknya bang Fadli Zon diem saja dan segera minta maaf kepada Mbah Yai Maimun Zubair.

Sumber Foto: Liputan 6