Menelaah Doa Neno Warisman, Apakah Benar Telah Memaksa Kehendak Tuhan - Atorcator

Atorcator

Menulis adalah usaha merawat kejernihan berpikir, menjaga kewarasan, dan menyimpan memori sebelum dunia terkatup.

Latest Update
Fetching data...

23 Februari 2019

Menelaah Doa Neno Warisman, Apakah Benar Telah Memaksa Kehendak Tuhan

Oleh: Fauzy Adang

"Jangan serahkan kami kepada mereka yang tak memiliki kasih sayang kepada kami dan anak cucu kami. Jangan tinggalkan kami dan menangkan kami. Jika engkau tidak menangkan, kami khawatir ya Allah kami khawatir tak ada lagi yang menyembahmu."
Banyak yang mengutuk kepada Neno Warisman lantaran dianggap telah memaksa Allah lewat doa yang dipanjatkan kemarin, dalam acara munajat 212, di monas.
Jika kita dengar dengan khusyu, memang secara tekstual doa beliau terkesan memaksa. Akan tetapi doa Neno Warisman mengingatkan kepada kisah doa Nabi saat perang badar.
Tatkala itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat kaum musyrikin dan mereka berjumlah seribu orang sedangkan para sahabatnya berjumlah tiga ratus sembilan belas orang, lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menghadap ke kiblat, lantas mengangkat kedua tangannya, berdo’a kepada Rabbnya:
Ya Allah, penuhilah bagiku apa yang telah Engkau janjikan kepadaku, ya Allah, datangkanlah apa yang telah engkau janjikan kepadaku, ya Allah, jika Engkau hancurkan kelompok Ahlul Islam, Engkau tidak akan disembah di muka bumi ini.”
Sampai terjatuh selendangnya dari kedua bahunya, Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu pun datang dan mengambil selendangnya lalu memasangkan kembali di atas pundaknya dan menguatkan di belakangnya sambil berkata, “Wahai Nabi Allah, cukuplah permohonanmu kepada Rabbmu, sesungguhnya Dia akan memenuhi bagimu apa-apa yang telah dijanjikan kepadamu.” Hingga turunlah ayat:
“(Ingatlah), ketika kamu memdhon pertolongan kepada Rabbmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: “Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut.” (QS. al-Anfal/8: 9).

Baca juga: Doa Neno Warisman Mencoba Mengatur

Maka, dengan turun ayat tersebut, justru telah mengisyaratkan Allah menghendakinya. Jadi diksi-diksi yang diucapkan Neno dalam kaidah-kaidah berdoa masih sah-sah saja tuh, doa seperti itu bisa dikatagorikan doa Istighosah.
Namun pertanyaanya atas dasar apa Neno Warisman berdoa begitu? apakah landasan politik? atau pure kehawatiran?
Saya paham surplus kejadian yang di era pemerintahan Jokowi, bagi beberapa muslim, pemerintahan sekarang sungguh terasa tendensius. Mungkin seperti perkara-perkara kriminalisasi ulama, prilaku-prilaku mereka yang dirasa aneh - kontradiktif bagi umat islam, yang puncaknya saat misteri orang gila yang menyerang para ustad secara masif di Jabar.
Tapi semua itu masih bisa diperdebatkan, apakah benar ulah pemerintahan Jokowi atau bukan, sebab tidak ada investagasi atau penelitian yang mendalaminya, yang membuat soal ini masih tetap menggantung, akhirnya kita hanya mengadalkan intuisi saja; maksud saya gaya orang islam tidak main asal simpulkan belaka, Allah senantiasa mengajarkan kita agar selalu objektif dalam menilai setiap masalah,
Jadi saya kira Neno Warisman terlalu menjustifikasi Jokowi, kan kita tidak tahu hati seseorang - hanya Allah yang tahu, jangan sampai kita terlalu tenggelam dalam suhu panas politik ini Kalo saya mending fokus saja dulu membangun pondasi ukhwah islamiyah, ukhwah insaniyah, dan human development index sebagaimana visi Alqur'an kita. Nah nanti kalo Jokowi - misal - mulai terangan-terangan nyerang, baru deh kita pasang badan.

Selengkapnya di sini

Sumber Foto: Tirtto