Bahtsul Masail Sebagai Ruh NU - Atorcator

Atorcator

Menulis adalah usaha merawat kejernihan berpikir, menjaga kewarasan, dan menyimpan memori sebelum dunia terkatup.

Latest Update
Fetching data...

31 Maret 2019

Bahtsul Masail Sebagai Ruh NU


Penulis: Ahmad Ishomuddin

Atorcator.Com - Berkumpulnya para kyai NU dalam acara Musyawarah Nasional Alim Ulama NU di Pondok Pesantren Miftahul Huda al-Azhar Citangkolo, Kota Banjar, Jawa Barat pada tanggal 27 Pebruari-1 Maret 2019 adalah wujud pelaksaan salah satu amanat Muktamar ke-33 NU di Jombang, Jawa Timur. Sebelum Munas berlangsung, PBNU mentradisikan kegiatan Pra Munas NU, seperti beberapa kali kegiatan Bahtsul Masail yang diadakan di Gedung PBNU, Jakarta Pusat atau di tempat lainnya.

Struktur Kepanitiaan Munas Alim Ulama dan Konferensi Besar NU tersebut ditetapkan berdasarkan SK dari PBNU. Saya juga mendapat SK (Surat Keputusan) sebagai Ketua Koordinator Komisi Bahtsul Masail NU yang membawahi  tiga Sub Komisi BM-NU, yaitu Komisi BM Waqi'iyyah, BM Maudlu'iyyah, dan BM Qanuniyyah.

Saya menganggap bahwa Bahtsul Masail adalah "ruh NU". Musyawarah Nasional Alim Ulama NU terlihat hidup dinamis karena adanya Bahtsul Masail tersebut. Pelaksanaan kegiatan Bahtsul Masail NU juga adalah bagian dari tanggung jawab keagamaan (diniyyah) dan tanggung jawab kebangsaan/nasionalisme (wathaniyyah) yang diamanatkan kepada para pengurus NU.

Dalam memberikan sambutan Pra Munas NU di Pondok Pesantren Al-Hasaniyah, Teluk Naga, Tangerang, Banten, antara lain saya sampaikan bahwa tradisi BM-NU harus dirawat dan terus diadakan karena di dalamnya tercakup tiga manfaat, yaitu sebagai (1) kegiatan ilmiah di kalangan para kyai NU, (2) penguat jalinan silaturahmi para santri, kyai, dan warga NU, dan  (3) konsolidasi para pengurus NU.


Baca juga