NU.or.id |
(Komunitas Padhang Makhsyar)
Atorcator.Com - Saya adalah satu dari puluhan juta
yang tak bersetuju ketika BANSER jaga Gereja pada saat ibadah Natal. Saya
pikir berlebihan. Masjid sendiri gak di jaga kok malah sibuk menjaga Gereja-nya
orang kafer. Gumam-ku dalam hati, yang hari ini terpaksa saya tulis.
Logika pendek saya berkata simpel. Tak penting amat jaga
Gereja atau tempat ibadah lainnya. Bagi saya yang kebetulan memeluk agama
mayoritas mungkin tak perlu penjagaan atau pengamanan berlebih, malah terkesan
memancing keributan dan opini kurang baik.
Saya belum menemukan alasan logis kenapa BANSER harus jaga
tempat ibadah agama lain. Apa mereka takut ancaman, diminta menjaga atau
sekedar pamer kekuatan di depan publik bahwa BANSER eksis dan ada. Bahkan temen
BANSER sendiri juga tak pernah mengemukakan alasannya kenapa harus menjaga gereja
pada saat Natal. Kontroversi pun berlarut hingga saya dipaksa menemukan jawaban
sendiri.
Jawaban cerdas itu justru datang dari gang motor nomor satu
di Selandia Baru: Mongrel Mob. Adalah Waikato Soni Fatu--Pentolan Geng paling
ditakuti di New Zealand yang kemudian ikut berduka dan peduli menjaga keamanan
masjid selama umat Islam di negeri Kiwii itu melakukan ibadah. Kunjungan dan
Tawaran ramah ini begitu menyejukkan dan penghibur ditengah duka cita mendalam.
Geng Mongrel Mob Menjaga masjid saat umat Islam ibadah
seperti halnya juga BANSER menjaga gereja saat ibadat Natal adalah soal
kemanusiaan dan persaudaraan bukan teologis. Hakikatnya BANSER sedang menjaga
umat Islam sendiri di mana mereka menjadi minoritas. Kebaikan. BANSER seakan
dibalas tunai di Selandia Baru. Setidaknya saya juga bisa membanggakan bahwa di
Indonesia, Banser sudah melakukan hal yang sama sudah sejak lama.
Tragedi penembakan di dua masjid New Zealand. 50 nyawa
bergelimpangan. Ketakutan dan kecemasan meruak di setiap wajah para jamaah,
beberapa takut pergi ke masjid, anak-anak trauma kehilangan orang tua dan
kerabat.
Teror adalah tindakan biadab yang dikutuk semua penghuni
langit dan bumi. Agama apapun tak suruh demikian. Teroris mengatasnamakan
agama dan Tuhan adalah cara pandang paling gila dan biadab. Dari agama apapun
itu.
Tapi saya begitu terkesima pada tragedi dua masjid Al Nour
dan Aveneu New Zealand--jamaahnya ditembaki membabi buta. Teroris itu begitu
leluasa tanpa penghalang, mengarahkan laras bedil dan memuntahkan semua mesiu
ke arah jamaah masjid. 50 nyawa melayang tanpa ada pencegahan karena masjid
dianggap tempat yang aman. Termasuk aman melakukan penembakan.
Bagi penganut minoritas, keamanan itu sangat penting. Tak
kecuali saudara kita umat Muslim di Selandia Baru. Atau negara lain di mana
Islam menjadi minoritas. Saudara kita di New Zealand butuh bukan sekedar
bantuan atau diplomasi berbelit atau kutuk sumpah serapah dan pernyataan
diplomatis para diplomat yang tak kunjung bukti.
New Zealand telah membuktikan--mereka merapat bersama saling
menjaga dan melindungi ... saya percaya--saya punya kenangan baik dan indah
tinggal bersama dengan keluarga Mc Ardhy dan semua keluarga di Aveneu yang
ramah penuh perhatian dan suka senyum ... semoga menjadi teladan di negeri
paling aman dan paling bahagia itu ...
Wallahu ta'ala a'lam
@nurbaniyusuf
Komunitas Padhang Makhsyar