Banser Menjaga Gereja Dan Inspirasi Geng Motor Mongrel Mob Jaga Masjid - Atorcator

Atorcator

Menulis adalah usaha merawat kejernihan berpikir, menjaga kewarasan, dan menyimpan memori sebelum dunia terkatup.

Latest Update
Fetching data...

29 Maret 2019

Banser Menjaga Gereja Dan Inspirasi Geng Motor Mongrel Mob Jaga Masjid

NU.or.id

Penulis: Nurbani Yusuf
(Komunitas Padhang Makhsyar)

Atorcator.Com - Saya adalah satu dari puluhan juta yang tak bersetuju ketika BANSER jaga Gereja pada saat ibadah Natal.  Saya pikir berlebihan. Masjid sendiri gak di jaga kok malah sibuk menjaga Gereja-nya orang kafer. Gumam-ku dalam hati, yang hari ini terpaksa saya tulis.

Logika pendek saya berkata simpel. Tak penting amat jaga Gereja atau tempat ibadah lainnya. Bagi saya yang kebetulan memeluk agama mayoritas mungkin tak perlu penjagaan atau pengamanan berlebih, malah terkesan memancing keributan dan opini kurang baik.

Saya belum menemukan alasan logis kenapa BANSER harus jaga tempat ibadah agama lain. Apa mereka takut ancaman, diminta menjaga atau sekedar pamer kekuatan di depan publik bahwa BANSER eksis dan ada. Bahkan temen BANSER sendiri juga tak pernah mengemukakan alasannya kenapa harus menjaga gereja pada saat Natal. Kontroversi pun berlarut hingga saya dipaksa menemukan jawaban sendiri.


Jawaban cerdas itu justru datang dari gang motor nomor satu di Selandia Baru: Mongrel Mob. Adalah Waikato Soni Fatu--Pentolan Geng paling ditakuti di New Zealand yang kemudian ikut berduka dan peduli menjaga keamanan masjid selama umat Islam di negeri Kiwii itu melakukan ibadah. Kunjungan dan Tawaran ramah ini begitu menyejukkan dan penghibur ditengah duka cita mendalam.

Geng Mongrel Mob Menjaga masjid saat umat Islam ibadah seperti halnya juga BANSER menjaga gereja saat ibadat Natal adalah soal kemanusiaan dan persaudaraan bukan teologis. Hakikatnya BANSER sedang menjaga umat Islam sendiri di mana mereka menjadi minoritas. Kebaikan. BANSER seakan dibalas tunai di Selandia Baru. Setidaknya saya juga bisa membanggakan bahwa di Indonesia, Banser sudah melakukan hal yang sama sudah sejak lama.

Tragedi penembakan di dua masjid New Zealand. 50 nyawa bergelimpangan. Ketakutan dan kecemasan meruak di setiap wajah para jamaah, beberapa takut pergi ke masjid, anak-anak trauma kehilangan orang tua dan kerabat.

Teror adalah tindakan biadab yang dikutuk semua penghuni langit dan bumi. Agama apapun tak suruh demikian. Teroris mengatasnamakan agama dan Tuhan adalah cara pandang paling gila dan biadab. Dari agama apapun itu.

Tapi saya begitu terkesima pada tragedi dua masjid Al Nour dan Aveneu New Zealand--jamaahnya ditembaki membabi buta. Teroris itu begitu leluasa tanpa penghalang, mengarahkan laras bedil dan memuntahkan semua mesiu ke arah jamaah masjid. 50 nyawa melayang tanpa ada pencegahan karena masjid dianggap tempat yang aman. Termasuk aman melakukan penembakan.

Bagi penganut minoritas, keamanan itu sangat penting. Tak kecuali saudara kita umat Muslim di Selandia Baru. Atau negara lain di mana Islam menjadi minoritas. Saudara kita di New Zealand butuh bukan sekedar bantuan atau diplomasi berbelit atau kutuk sumpah serapah dan pernyataan diplomatis para diplomat yang tak kunjung bukti.

New Zealand telah membuktikan--mereka merapat bersama saling menjaga dan melindungi ... saya percaya--saya punya kenangan baik dan indah tinggal bersama dengan keluarga Mc Ardhy dan semua keluarga di Aveneu yang ramah penuh perhatian dan suka senyum ... semoga menjadi teladan di negeri paling aman dan paling bahagia itu ...
Wallahu ta'ala a'lam

@nurbaniyusuf

Komunitas Padhang Makhsyar