Bagian (1) Kisah Isro' Mi'roj Dalam Kitab I’anah Al Muhtaj Fi Qisshoti Al Isro’ Wa Al Mi’roj - Atorcator

Atorcator

Menulis adalah usaha merawat kejernihan berpikir, menjaga kewarasan, dan menyimpan memori sebelum dunia terkatup.

Latest Update
Fetching data...

03 April 2019

Bagian (1) Kisah Isro' Mi'roj Dalam Kitab I’anah Al Muhtaj Fi Qisshoti Al Isro’ Wa Al Mi’roj

nu.or.id

Karya: KH Ahmad Abdul Hamid- Kendal
Tahun : 1952 , Halaman: 15 -18
……...........................................

Atorcator.Com - Adapun sebab mi’roj dimulai ketika Bumi dan Langit berdebat. Langit berkata, “Hai Bumi, kau dan aku lebih utama diriku”. Bumi tak mau kalah. Ia menjawab, “Tentu lebih utama diriku. Sebab, di tempatku ada samudera dan beraneka kekayaan alam”.

Langit mendebat, “Diriku adalah tempat Surga, Arsy, Kursi, Baitul Makmur, tempat ibadah Para Malaikat dan arwah orang-orang beriman”.

Bumi menjawab lagi, “Tetap lebih utama diriku. Sebab makhluk Gusti Allah SWT yang paling mulia yaitu Kanjeng Nabi Muhammad SAW bertempat di diriku. Juga menjalankan syariat Islam di atas diriku”.

Langitpun terdiam, tidak mampu menjawab lagi karena merasa kalah. Ia berdoa, “Ya Allah, semoga kiranya Engkau berkenan mendatangkan kekasihMu, Kanjeng Nabi Muhammad SAW ke langit, sehingga hamba bisa sepadan dengan hambaMu si Bumi”.

Kemudian Gusti Allah SWT memerintahkan Malaikat Jibril AS untuk mengambil Buroq di Surga. Malaikat Jibril AS segera masuk ke surga. Di sana ada 40.000 Buroq yang sedang bertebaran di taman-taman surga. Di setiap dahinya terdapat stempel yang bertuliskan “Lailaha illallah Muhammad rosulullah”.

Di sana Malaikat Jibril AS melihat ada satu Buroq yang tampak sangat bersedih, menundukkan kepalanya sambil terus menangis berderaian air mata. Malaikat pun bertanya, “Hai Buroq, ada apa gerangan dirimu, mengapa tidak seceria teman-temanmu yang lain?”

Buroq menjawab, “Wahai Jibril, aku menangis sedih seperti ini karena sudah 40.000 tahun mendengar nama Muhammad. Aku sangat merindukan orang yang memiliki nama itu. Hingga bertahun-tahun aku tak berselera makan dan minum, karena sakit rindu”.

Lalu Malaikat berkata, “Hai Buroq, janganlah engkau bersedih. Aku akan mempertemukanmu dengan manusia agung yang kau rindukan. “

Seketika Buroq tersenyum ceria berseri. Kemudian, dipasanglah seperangkat pelana dan kendali. Dibawa Malaikat Jibril AS ke dunia. Kanjeng Nabi Muhammad SAW menaiki Buroq sambil dikawal oleh Malaikat Jibril AS di sisi kanan, dan Malaikat Mikail AS di sisi kiri.
….........................................................

Diterjemahkan oleh Shuniyya Ruhama dengan penyesuaian redaksi dan gaya bahasa ...

Allahumma Sholli Ala Sayyidina Muhammad ...


Baca juga