Jangan Sok Salihah Wal Nyunnah , Mak Neno - Atorcator
Latest Update
Fetching data...

Jumat, April 19, 2019

Jangan Sok Salihah Wal Nyunnah , Mak Neno

penasantri

Penulis: Moh Musa

Atorcator.Com - Ketika takbiran, Mak Neno membaca "....walau kariihal kaafiruun... walau kariihal  munaafiquun". Perhatikan dia membacakan "kariihal" dengan dua huruf "i", padahal seharusnya satu huruf "i" saja.

Sebenarnya nggak masalah buat orang awam yang emang ga pernah nyantri, alias cuma ngaji lewat jalur-jalur semisal "taaba, yatuubu, yutuban" atau "gala, yaguulu, gugelan" (Arab logat Yaman), "tawaatara, yatawaataru, twitteran."

Hanya saja, bacaan seperti itu akan menjadi masalah jika dibaca oleh orang mengaku paling nyunnah dan menganggap orang lain sebagai Muslim KW atau bahkan bukan Muslim.

Jadi, orang seperti dia seharusnya biasa saja seperti Muslim dan Muslimat lainnya, ga usah sok ngarab dan merasa paling nyunnah, ketika berurusan bahkan dengan teks paling sepele dan sering didengar orang saja sudah belepotan bibirnya.

Hijrah baru kemarin sore dah merasa paling wah, sedangkan banyak orang yang sudah hijrah sejak tujuh turunan merasa biasa saja.

Sama sekali bukan dengan maksud sombong atau riya', melainkan hanya demi menyebutkan satu contoh kecil;

Emak saya yang hanya sekolah di madrasah salafiyah NU, bukan di pesantrennya, dan pernah ngajar ngaji anak-anak di kampung, sangat paham dan tau bacaan-bacaan anak ngaji al-Quran di juz berapapun, yang salah panjang pendeknya untuk kemudian dikoreksi, meskipun emak saya tidak melihat teks, misalnya menyimak bacaan anak sambil menggoreng krupuk. Mengapa? Karena al-Quran sudah berpuluh tahun dibacanya setiap hari dan tak pernah ditinggal kecuali berhalangan serius.


Biasa ajalah, Mak Neno!