Apakah Setiap Penghafal Al-Qur'an Langsung Dikatakan Ulama? - Atorcator
Latest Update
Fetching data...

Minggu, Mei 12, 2019

Apakah Setiap Penghafal Al-Qur'an Langsung Dikatakan Ulama?

Nuangsa Islam
Penulis: Robert Azmi

Atorcator.Com - Dalam kitab at-Tibyan ini. Para penghafal al-Qur'an punya porsi istimewa. Mulai dengan dituturkannya firman Allah tentang kemuliaan tanda-tanda Allah yang ditafsiri dengan para hafiz. Sampai disematkan kata ulama pada Beliau para pengahafal itu.

Bahkan al-Hafidz Ibnu Asakir dengan tegas mengatakan: "Ketahuilah saudaraku! Semoga Allah memberikan pertolongan padaku dan anda semua agar meraih ridha-Nya Sungguh! Daging ulama beracun! Kebiasaan Allah, jelas! Yakni menghancurkan tabir rahasia para pencaci ulama! Dan sungguh! Yang lisannya terluncur cacian pada ulama. Maka sebelum mati, Allah akan mencobanya dengan: Matinya hati!"

Dan Ulama di atas, yang dimaksudkan Imam Nawawi selaku pengarang kitab at-Tibyan adalah mereka yang hafal al-Qur'an sekaligus mumpuni ilmunya, tentunya. Yah, walau ada juga yang mengatakan gak hafal Qur'anpun juga masuk dalam kategori Ulama.

Pertanyaannya adalah apakah setiap penghafal Qur'an langsung dikatakan Ulama?!

O, tentu tidak. Harus Alim ilmu Fiqh dan sejenis. Lalu yang paling penting adalah dua hal: Tidak berlebihan/karepe dewe nafsiri Qur'an. Dan tidak wangkot! Keras hati! Temperamennya kaku mekengkeng kami waton! Masak kalam Ilahi yang enak, lugas, lembut dan indah pantas untuk mereka, kan aneh?! Seperti Sabda Kanjeng Nabi ini:

إن من إجلال الله إكرام ذي الشيبة المسلم وحامل القرأن غير الغالي فيه والجافي عنه وإكرام ذي السلطان المقسط   (رواه أبو داود

"Sungguh! termasuk di antara bentuk pengagungan kepada Allah, adalah: Memuliakan yang beruban muslim. Penghafal al-Qur’an yang tidak berlebihan dan tidak keras hati. Serta memuliakan penguasa yang adil".

Kitab at-Tibyan