Banyak Jalan yang Tuhan Berikan untuk Mendapatkan Barokah - Atorcator

Atorcator

Menulis adalah usaha merawat kejernihan berpikir, menjaga kewarasan, dan menyimpan memori sebelum dunia terkatup.

Latest Update
Fetching data...

15 Mei 2019

Banyak Jalan yang Tuhan Berikan untuk Mendapatkan Barokah

NU-online
Penulis: Vanzaka Musyafa

Atorcator.Com - Fenomena kebanyakan orang di zaman sekarang itu kurang luas mengartikan barokah. Tidak hanya barokah sebenarnya. Arti barokah misalkan diartikan hanya sebatas sisa dari daharan atau minuman Kyai, salaman dengan Kyai dan lain-lain. Kalau bukan Kyai nggak ada barokanya. Dan yang lebih parah dan miris sekali ketika harus berhadapan dengan kyai yang silang pendapat, bukan hanya dianggap tidak ada barokanya, tapi sangat berani menjustifikasi sesat, bid'ah bahkan bisa jadi kafir.

Apa sih barokah itu? Makanan seperti apa sih yang dikatakan barokah itu? kebanyakan dari kita pasti sudah tahu dengan istilah ini "albarokatu ziyadatul khair" (Barokah itu bertambahnya kebaikan). Senyum yang kita lakukan tiap hari kepada sesama adalah sedekah yang dimanifestasikan dari sebuah keberkahan. Maka dari itu, barokah itu bisa didapat dari segala sektor perbuatan kita yang baik dan mulian di sisi Allah.

Poinnya adalah tidak ada kewajiban melakukan hal-hal yang wah dan terlalu istimewa untuk bisa medapatkan barokah. Lakukan saja kind little by little. Amal yang kita lakukan terus menerus itu namanya amaliah, jika kita istiqomahkan maka, akan menjadi haliyah (kurang lebih seperti itu dawuh Abah Nafi'. Beliau adalah pengasuh Pesantren Al-Hikam Malang). Sehingga dengan demikian, keberkahan itu akan didapat dengan arah yang tidak disangka-sangka.

Dalam Firman-Nya, Tuhan berkata bahwa Dia tidak memaksa kehendak melebihi yang dikuasai. Banyak sekali jalan yang Tuhan berikan kepada kita. Ada sabil, syari', thariq dan shirath. Kesemuanya itu memiiki arti jalan. Tinggal kita mau pilih yang mana lewat tol apa jalur kereta kereta biasa atau bahkan kereta yang tercepat yang belum ada di Indonesia? (CakNun).

Kesimpulannya adalah mari kita mencoba untuk melakukan hal-hal baru yang tidak mencederai hal-hal yang lama atau merusak tatanan syariat islam, agar kita mampu survive dalam berbagai situasi dan kondisi saat ini. Kekasih kita, Nabi kita, panutan kita bersabda: "akan datang kepada manusia suatu zaman, orang yang berpegang teguh kepada agamanya seperti orang yang menggenggam bara api" (HR. AtTirmidzi no. 2260).

#Tadarusbacaan

#iqra'ulQur'an

Vanzaka Musyafa Pengurus Jam'iyah Ngopi Pegon