Ilustrasi foto (kumpulan people power di depan Bawaslu) |
Penulis: Nurbani Yusuf
Atorcator.Com - Saya hanya
tak rela--jika sesama mu'min bertengkar atas nama iman.
Ketiadaan Yang Mulia Habib Rizieq
Syihab dalam aksi kedaulatan rakyat cukup siginifikan. Pergerakan tanpa komando
dan tanpa target jelas. Prof Amien kehilangan pesona. Ustadz Bachtiar Nashir
menyusul seniornya di Mekkah--sementara ketua FPI juga belum sepadan. Asupan
penyandang tersendat dan rupanya juga mulai ragu. Ini pergerakan yang sangat
berat dibanding 212 yang penuh ghirah.
Berbeda dengan gerakan 212 yang
substantif sebagai gerakan Aksi Bela Islam maka aksi Bela Prabowo tak cukup
bisa menjadi magnet. Pergerakan sporadis tanpa target dan bergerak
sendiri-sendiri meski berkelompok.
Saya malah mencemaskan bila
pegerakan kedaulatan rakyat ini malah mengental menjadi pertengkaran antara FPI
dan penguasa. Dan Prabowo hanya menjadi variabel sekunder. Kecurangan Pilpres
hanya semacam momentum untuk menjadikan negara sebagai musuh rakyat.
Bagi FPI-- ini adalah pertaruhan
hidup mati--karena ancaman pembubaran cukup nyaring berdering, maka apapun
dilakukan termasuk membangun image yang ditarik pada ranah kepentingan publik
Umat Islam secara holistik.
Disitulah rumitnya--FPI menagih
solidaritas umat Islam agar bisa mempertahankan diri tetap eksis--sementara
kelompok ormas Islam lainnya juga harus berhitung untung rugi menjadi bamper
politik FPI. Situasi saling mwnunggu moment menjadi pilihan. Sebab semua tak
ingin bergerak salah.
Bagaimanapun FPI adalah kekuatan
massa Islam yang simpel tapi penting. Meski dalam beberapa aspek saya tidak
bersetuju tapi dalam aspek yang lain saya bersetuju. Tidak ada pergerakan Islam
yang sempurna termasuk NU dan Muhammadiyah. Jadi apa enaknya merawat
pertengkaran.
Satu-satunya kekurangan kita adalah
soal komunikasi dan tak mengalah meski sedikit. Tapi sayangnya semua ormas
Islam merasa paling--seakan syariat Islam bisa ditegakkan sendirian tanpa
bantuan yang lain. Percayalah --masuk surga sendirian itu tak enak, kita butuh
yang lain sebagai teman untuk pamer.
Apapun yang terjadi--saya berdoa
terbaik untuk para capres terbaik yang sudah bertarung seperti Pandhawa dan
pemenangnya adalah pemimpin terbaik yang bakal memimpin bangsa terbaik ...
jika rakyat dan pemimpin saling
merelakan dan mendoakan yang terbaik maka isnya Allah negeri baldhatun
thayyibah akan segera wujud .... insya Allah
- @nurbaniyusuf
- Komunitas Padhang Makhsyar