Gerakan Kedaulatan Rakyat: Kerumunan Tanpa Imam - Atorcator

Atorcator

Menulis adalah usaha merawat kejernihan berpikir, menjaga kewarasan, dan menyimpan memori sebelum dunia terkatup.

Latest Update
Fetching data...

22 Mei 2019

Gerakan Kedaulatan Rakyat: Kerumunan Tanpa Imam

Ilustrasi foto (kumpulan people power di depan Bawaslu)
Penulis: Nurbani Yusuf

Atorcator.Com - Saya hanya tak rela--jika sesama mu'min bertengkar atas nama iman.

Ketiadaan Yang Mulia Habib Rizieq Syihab dalam aksi kedaulatan rakyat cukup siginifikan. Pergerakan tanpa komando dan tanpa target jelas. Prof Amien kehilangan pesona. Ustadz Bachtiar Nashir menyusul seniornya di Mekkah--sementara ketua FPI juga belum sepadan. Asupan penyandang tersendat dan rupanya juga mulai ragu. Ini pergerakan yang sangat berat dibanding 212 yang penuh ghirah.

Berbeda dengan gerakan 212 yang substantif sebagai gerakan Aksi Bela Islam maka aksi Bela Prabowo tak cukup bisa menjadi magnet. Pergerakan sporadis tanpa target dan bergerak sendiri-sendiri meski berkelompok.

Saya malah mencemaskan bila pegerakan kedaulatan rakyat ini malah mengental menjadi pertengkaran antara FPI dan penguasa. Dan Prabowo hanya menjadi variabel sekunder. Kecurangan Pilpres hanya semacam momentum untuk menjadikan negara sebagai musuh rakyat.

Bagi FPI-- ini adalah pertaruhan hidup mati--karena ancaman pembubaran cukup nyaring berdering, maka apapun dilakukan termasuk membangun image yang ditarik pada ranah kepentingan publik Umat Islam secara holistik.

Disitulah rumitnya--FPI menagih solidaritas umat Islam agar bisa mempertahankan diri tetap eksis--sementara kelompok ormas Islam lainnya juga harus berhitung untung rugi menjadi bamper politik FPI. Situasi saling mwnunggu moment menjadi pilihan. Sebab semua tak ingin bergerak salah.

Bagaimanapun FPI adalah kekuatan massa Islam yang simpel tapi penting. Meski dalam beberapa aspek saya tidak bersetuju tapi dalam aspek yang lain saya bersetuju. Tidak ada pergerakan Islam yang sempurna termasuk NU dan Muhammadiyah. Jadi apa enaknya merawat pertengkaran.

Satu-satunya kekurangan kita adalah soal komunikasi dan tak mengalah meski sedikit. Tapi sayangnya semua ormas Islam merasa paling--seakan syariat Islam bisa ditegakkan sendirian tanpa bantuan yang lain. Percayalah --masuk surga sendirian itu tak enak, kita butuh yang lain sebagai teman untuk pamer.

Apapun yang terjadi--saya berdoa terbaik untuk para capres terbaik yang sudah bertarung seperti Pandhawa dan pemenangnya adalah pemimpin terbaik yang bakal memimpin bangsa terbaik ...

jika rakyat dan pemimpin saling merelakan dan mendoakan yang terbaik maka isnya Allah negeri baldhatun thayyibah akan segera wujud .... insya Allah

  • @nurbaniyusuf
  • Komunitas Padhang Makhsyar