Larangan Membenci Pendapat Orang Lain - Atorcator

Atorcator

Menulis adalah usaha merawat kejernihan berpikir, menjaga kewarasan, dan menyimpan memori sebelum dunia terkatup.

Latest Update
Fetching data...

15 Mei 2019

Larangan Membenci Pendapat Orang Lain

Kompas
Penulis: Muhammad Nur Kholis

Atorcator.Com - Setiap manusia secara alamiah memang diberikan akal untuk digunakan sebagai alat untuk berpikir memiliki konsekuensi tersendiri. Yaitu memiliki output yang berbeda-beda dari input. Baik berupa input yang sama, atau justru input yang berbeda. Dan ini sudah menjadi Sunnatullah, hukum alam.

Output ini kita sebut sebagai ideologi atau lebih sederhana lagi kita sebut dengan pemikiran. Pemikiran yang akhirnya harus disadari pasti terjadi perbedaan antara satu kepala dengan kepala yang lain, menyebabkan sebuah gesekan. Baik gesekan itu hanya berada dalam dunia ide, atau gesekan yang terjadi dalam prakteknya.

Perdebatan karena perbedaan pemikiran inipun tak jarang juga sering terjadi. Apalagi jika pemilik pemikiran ini sudah memiliki sifat fanatisme dan merasa paling benar sendiri.
Dengan adanya fanatisme dan merasa paling benar sendiri terhadap suatu pemikiran (ideologi) seringkali menyebabkan tumbuhnya kebencian kepada pemikiran (ideologi) orang lain yang tidak sejalur dengan pemikirannya. Lantas apakah membenci pemikiran orang lain ini diperbolehkan?

Dalam surat al-Maidah ayat 8 Allah berfirman yang artinya: Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan

Dari ayat ini kita dapat mengambil sebuah hikmah dan pelajaran yang sangat dalam bahwa kebencian adalah hal yang sulit bagi manusia untuk dicegah. Sehingga tidak ditemukan ayat-ayat lain yang menjelaskan larangan membenci secara gamblang. Berebeda jika kita bandingkan dengan ayat tentang larangan untuk berbuat sombong, sangat gamblang adanya perbuatan sombong itu yang tertera pada surat An-Nahl ayat 23 yang memiliki arti  ”Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang menyombongkan diri.”

Berdasarkan pertimbangan inilah kita dapat menyimpulkan membenci adalah tindakan yang wajar untuk seorang manusia. Berbeda lagi ketika kebencian itu menyebabkan orang bersikap dzolim baik pada dirinya sendiri ataupun orang lain dengan kata lain. Benci yang dilarang adalah benci yang terlampiaskan dengan perbuatan yang tidak adil. Seperti timbulnya sikap-sikap yang dilarang oleh nabi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari yang berbunyi Kalian jangan saling mendengki, jangan saling najasy, jangan saling membenci, jangan saling membelakangi

Namun tentu saja meskipun membenci tidak ada larangan secara gamblang dengan catatan yang telah dituliskan diatas, namun alangkah indah dan baiknya bila hidup tanpa adanya kebencian.


Wallahu A’lam