Ilustrasi Foto (Pimpinan Ponpes bertemu dengan kapolres/detik.com) |
Penulis: Redaksi
Atorcator.Com – Pondok yang berada di kabupaten Bondowoso atau wilayah
Tapal Kuda ini, sebelumnya sering dikunjungi oleh pasangan 02. Pondok yang
memiliki nama “al-Ishlah” ini benar-benar tak mau keluar dari jalur filosofis
nama pesantrennya yaitu “al-Ishlah” upaya untuk selalu melakukan perdamaian,
tidak mau ada perpecahan, dan permusuhan akut gara-gara pilihan politik.
Dengan demikian, adanya people power, menurut Pengasuh Ponpes
Al-Islah melalui Sekretaris Yayasan dan Pembantu Umum Pimpinan Al-Islah, Ustaz
Sudirman usai menerima kunjungan Kapolres Bondowoso bersama rombongan di pondoknya,
Jumat (17/5/2019) People power hanya digunakan untuk menjaga NKRI. Tidak untuk
memporak-porandakan NKRI.
Seperti dilansir oleh detik.com bahwa Pengasuh Ponpes
Al-Islah melalui Sekretaris Yayasan dan Pembantu Umum Pimpinan Al-Islah, Ustaz
Sudirman juga menyatakan “Ponpes Al-Islah punya prinsip yang sama. Al-Islah,
TNI dan Polri mempunyai kesamaan prinsip untuk menjaga stabilitas keamanan
negara,
Memang luar biasa pesantren yang didirikan KH Maksum ini,
selaras dengan namanya “al-Ishlah”, selalu menjunjung nilai-nilai keislaman
yang damai, memperioritaskan NKRI harus tetap terjaga dan aman dari ancaman,
ancaman terhadap keutuhan NKRI harus dilawan.
Nah, yang jadi pertanyaan sekarang, panjenengan-panjenengan yang mau ikut aksi People
Power itu ikut perintah siapa? Ikut junjungannya siapa?