Empat Figur Ulama Perempuan dari Pati - Atorcator

Atorcator

Menulis adalah usaha merawat kejernihan berpikir, menjaga kewarasan, dan menyimpan memori sebelum dunia terkatup.

Latest Update
Fetching data...

18 Juni 2019

Empat Figur Ulama Perempuan dari Pati

Penulis: Jamal Ma'mur Asmani
Selasa 18 Juni 2019 21:58
Ilustrasi foto/FB-Jamal Pati

Bu Nyai Hamnah Nawawi

Saya mendengar informasi kegesitan Dan kepiwaian Bu Nyai Hamnah ini saat proses interview penulisan sejarah Perguruan Islam Mathali'ul Falah (PIM) menyambut satu abad tahun 2012.

Sang Putra, KH Junaidi Muhammadun banyak menceritakan Ibunya ini. Lahir dari keluarga Pesantren, Putri KH Nawawi bin Abdullah, pengasuh PP. Kulon Banon Kajen ini adalah sosok muballighah (juru dakwah) yang menyampaikan ajaran-ajaran Allah Dan Nabi Muhammad kepada umat.

Beliau juga sosok Aktivis Muslimat Kecamatan Margoyoso. Sang Suami, KH Muhammadun Abdul Hadi menjadi sosok Aktivis PCNU Pati sebagai Wakil Rais Syuriyah Dan memegang peranan Penting dalam forum Bahtsul Masail sebagai pemimpin (moderator). Bu Nyai Hamnah Tidak hanya Aktivis yang hanya ngurusi Organisasi. Beliau sosok Aktivis yang memberdayakan Ekonomi kaum perempuan dengan melatih beberapa skills Penting.

Bu Nyai Zuyyinah Ali Mukhtar

Penulis memperoleh informasi pemikiran Dan perjuangan Bu Nyai Zuyyinah langsung  dari beliau saat interview penulisan sejarah PIM. Beliau menceritakan aktivitasnya mengajar para perempuan dengan sabar.

Beliau juga memberikan Pelatihan skills yang dibutuhkan kaum perempuan saat itu sehingga pengajaran yang diampunya semakin mendapat simpati kaum perempuan.

Gerakan pendidikan Bu Nyai Zuyyinah ini menjadi embrio PIM Lil Banat yang saat ini menempati bangunan baru 5 Lantai yang dekat dengan Pondok Bu Nyai Zuyyinah yang sekarang diteruskan KH Fuadis Shobur Dan Bu Nyai Istri, Bu Nyai Ummu Aiman.

Salah satu yang Saya ingat dari Bu Zuyyinah adalah kisah Mbah Dullah Salam pernah memberikan ijin siswi-siswi Banat PIM mengikuti Karnaval 10 Syura dalam rangka Haul Syaikh Ahmad Mutamakkin. Namun saat Banat PIM sudah besar, Mbah Dullah melarangnya.

Hal ini sesuai kaidah:


الحكم يدور مع علته وجودا وعدما

Hukum berputar sesuai illat (legal reason), Ada atau tidaknya.

Bu Nyai Yuhanidz Fayumi

Beliau sosok energik. Mendampingi Sang Suami, KH Ahmad Fayumi Munji Selaku Rais Syuriyah PCNU Pati, Bu Nyai Yuhanidz tampil sebagai Ketua Muslimat NU Pati Dua periode.


Beliau juga sosok muballighah yang sering mengisi forum pengajian di berbagai tempat. Artikulasi suaranya runtut, efektif, Dan mencerahkan.

Aktif shilaturrahim menjadi ciri menonjol dari Bu Nyai ini. Beliau selalu memyempatkan diri bertemu dengan tokoh, para alumni PP. Raudlatul Ulum Kajen Dan Masyarakat Umum.

Bu Nyai Nafisah Sahal

Bu Nyai Nafisah Sahal adalah sosok organisator Dan Ulama Perempuan yang memulai Karir dari bawah sampai pusat.

Beliau menjadi Ketua Muslimat NU Pati, menjadi anggota DPRD Pati dari PPP, Ketua Wilayah Muslimat NU Jawa Tengah, Dan menjadi Anggota DPD RI mewakili Jawa Tengah. Beliau aktif mendampingi Sang Suami, KH MA Sahal Mahfudh yang memegang nakoda di MUI Dan NU.

Beliau sosok muballighah yang jam terbangnya sangat tinggi. Bersama Bu Nyai Yuhanidz Fayumi, Bu Nyai Nafisah Sahal tampil sebagai pendobrak kaum perempuan Pati.

Perempuan Pati menjadi sadar bahwa perempuan punya potensi yang Harus diaktualiasi Demi kemajuan umat. Perempuan Tidak hanya aktif di sektor domestik, tapi juga publik Demi kemajuan bangsa secara keseluruhan.

Semoga banyak kaum perempuan NU  terinspirasi pemikiran Dan perjuangan 4 tokoh Ulama Perempuan Pati di atas, Amin.


  • Jamal Ma'mur Asmani Direktur Lembaga Studi Kitab Kuning (LESKA) Pati Jawa Tengah