Mengenal Penterjemah Tulisan China di Makam Gus Dur - Atorcator

Atorcator

Menulis adalah usaha merawat kejernihan berpikir, menjaga kewarasan, dan menyimpan memori sebelum dunia terkatup.

Latest Update
Fetching data...

13 Juni 2019

Mengenal Penterjemah Tulisan China di Makam Gus Dur

Penulis: Imron Rosyadi Hamid
_______________
Editor: Syarifah
Publisher: Nailatul Izzah
Ilustrasi foto (malangtoday)

Atorcator.Com - Sebelum studi ke Tiongkok, saya sudah mengenal Jona Widhagdo Putri, penterjemah Kepresidenan RI yang juga peneliti di Departemen Hubungan Internasional Universitas Indonesia. Jika kita sekarang kita ke makam KH. Abdurrahman Wahid di Tebuireng Jombang maka ada tulisan dalam bahasa China di pusara makam Gus Dur di samping 3 bahasa lainnya.

Bagaimana cerita tulisan China di makam Gus Dur ini?

Tanggal 26 Pebruari 2017, ketika baru memasuki semester dua studi PhD Hubungan Internasional di Jilin University, saya menerima pesan WhatsApp dari Mbak Yenny Wahid berkait desain tulisan yang sedang dirancang keluarga Ciganjur dalam 4 bahasa di pusara makam Gus Dur. Mbak Yenny meminta saya mencari orang yang bisa menterjemahkan kalimat "here rests a humanist" dalam bahasa China.

Singkat kata, malam itu juga saya mengirim pesan melalui aplikasi wechat ke Jona Widhagdo Putri berkait permintaan Mbak Yenny dan dalam waktu yang tidak lama tulisan China itu sudah dikirimkan. Ketika tulisan Jona  saya forward ke Mbak Yenny, ada pertanyaan menarik dari putri kedua Gus Dur ini ke saya, "Mas Imron, bagaimana tulisan ini bisa dijamin benar secara kaidah bahasa (China)?".

Pertanyaan Mbak Yenny memang wajar disampaikan karena tulisan tersebut akan dipasang di pusara mantan Presiden RI yang pasti akan dibaca banyak orang. Saya kemudian menjawab, "Mbak Yenny, yang menterjemahkan tulisan itu Jona Widhagdo Putri, penterjemah Kepresidenan yang juga alumnus BLCU (Beijing Language and Cultural University). Kampus bahasa China terbaik di dunia".

Alhamdulillah, akhirnya tulisan terjemahan dari Jona itulah yang kemudian disampaikan Mbak Yenny ke pemahat tulisan di pusara Gus Dur yang bisa kita lihat seperti sekarang ini.

Wallahu a'lam bi as shawab


  • Imron Rosyadi Hamid Rois Syuriyah PCINU Tiongkok