Untuk Apa Kita Berdoa? - Atorcator

Atorcator

Menulis adalah usaha merawat kejernihan berpikir, menjaga kewarasan, dan menyimpan memori sebelum dunia terkatup.

Latest Update
Fetching data...

25 Juni 2019

Untuk Apa Kita Berdoa?


Penulis: M Wildan
Selasa 25 Juni 2019 06:00 WIB
Ilustrasi foto/dream

Atorcator.Com - Kenapa Allah masih memerintahkan kita untuk berdoa? Seperti yang difirmankan Allah dalam Al-Qur'an yang berarti berdoalah maka Aku kabulkan. Lantas, bukankah Allah maha mengetahui? Bukankah Allah maha mengetahui apa yang ada dalam hati hambanya? Allah bisa saja menghendaki apa yang kita inginkan terjadi begitu saja. Tapi kenapa kita kadang masih menunggu di sepertiga malam untuk bermunajat kepadaNya?

Perlu kita ketahui terlebih dahulu doa itu sebenarnya apa. Jika dilihat di KBBI doa adalah permohonan kepada tuhan. Yaps, definisi yang cukup singkat namun padat. Jika dilihat dari sudut pandang islam, doa itu berasal dari bahasa arab yang berarti seruan. Dan menurut istilah, doa adalah suatu permohonan atau permintaan dan ucapan kepada Allah sebagai penguasa.

Banyak sekali tokoh-tokoh yang berusaha untuk mencari hikmah dibalik diperintahkannya doa.
Salah satunya KH. Hasyim Muzadi (alm) beliau berpendapat, “doa itu ikhitiar batiniah, dan usaha adalah ikhtiar lahiriah”. Mendengar kata ikhtiar maka pikiran kita langsung teringat pada suatu slogan yaitu “ikhtiar dulu baru tawakal”.

Sepertinya kyai Hasyim sudah paham betul slogan itu dan tau di mana harusnya posisi posisi doa itu. Yang secara tidak langsung beliau berpendapat bahwa usaha dan doa itu adalah satu paket yang tidak bisa dipisahkan.

Ada lagi pendapat seorang ulama yang menarik menurut saya, yaitu imam at-Thaibi, beliau adalah ulama ahli hadits. Menurut beliau, “berdoa adalah memperlihatkan sikap berserah diri dan merasa butuh Allah”.

Pendapat beliau sangat cocok dengan ayat al-Qur’an surah Ghafir ayat 60. Di sana dijelaskan bahwasanya orang yang meninggalkan doa adalah orang yang sombong. Disamping itu beliau seolah ingin mengingatkan kepada kita bahwa kita ini hanya seorang hamba yang hina dan lemah yang tidak ada apa-apanya tanpa pertolongan Allah.

Hikmah terakhir yang dapat kita ambil dalam diperintahkannya doa adalah berdoa itu satu-satunya akses langsung kita bisa berkomunikasi dengan Allah. Jadi sebaiknya berdoa itu bukan hanya untuk meminta atau pada saat ada perlunya saja.

Karena doa itu tempat kita meluapkan semua keluh kesah kita kepada Allah. Lewat doa juga kita dapat menjalankan peran kita sebagai seorang hamba terhadap tuannya. Dan doa itu adalah tempat curhat kita yang sebenarnya, bukan di status wa dan facebook.

Jadi yang harus kita garis bawahi adalah doa itu ibadah dan diperintah langsung oleh Allah. Dan dalam berdoa sebaiknya kita buang jauh-jauh perasaan bahwa Allah akan atau harus mengabulkan doa kita.

Yang kita perlu lakukan hanyalah berdoa dengan ikhlas dan niatkanlah semata-mata hanya ingin memenuhi perintahNya, sisanya kita serahkan kepada Allah. Karena Dia yang maha tau mana yang terbaik bagi kita dan mana yang tidak. Karena Allah itu memberi apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan. Semoga kita selalu diberi hidayah oleh Allah SWT

Wallahu a’lam bisshowab

  • M Wildan Santri Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Ma'had Aly Al-Hikam Malang