Penulis: Muhammad Nuh
Kamis 25 Juli 2019
Atorcator.Com - Di jombang ada seorang kyai yang mendapat julukan “Dubes” dari Gus Dur.
Tapi jangan membayangkan bahwa Sang Kyai adalah seorang diplomat atau ahli bersiasat atau ahli bernegosiasi. Sang Kyai mendapat julukan tersebut karena beliau sangat mumpuni dalam urusan “persuwukan”, mencarikan jodoh orang yang terlalu lama “menjomblo”, mendamaikan suami istri yang rumah tangganya seperti “medan kurusetra” dalam lakon “bharatayudha”, pegawai yang ingin naik pangkat, pejabat yang pengin jabatannya awet, dsb.
Sang Kyai benar-benar “joss” Inilah yang menyebabkan beliau dijuluki Gus Dur sebagai “Dubes” alias “Dukun Besar”.
Sang Kyai pernah ditanya “mengapa ‘suwuknya’ selalu ‘ces pleng’?” Tanpa pernah ada rasa ketakutan atau kekhawatiran bahwa tamunya akan habis, sang kyai menjawab bahwa, “itu semua adalah karena karamah para pendiri NU dan bapak ibunya sendiri.”
Setiap ada orang yang meminta bantuannya, maka si kyai membaca fatihah 5 x untuk Kyai Hasyim Asy’ari, Kyai Wahab Hasbullah, Kyai Bisri Syansuri. dan 2 ortunya. Itu selalu dilakukannya sampai seterusnya.
Inilah diantara karamah para muassis NU.
Source Selengkapnya bisa dibaca di BangkitMedia
Penulis: Muhammad Nuh, Sidoarjo.
Kamis 25 Juli 2019
Atorcator.Com - Di jombang ada seorang kyai yang mendapat julukan “Dubes” dari Gus Dur.
Tapi jangan membayangkan bahwa Sang Kyai adalah seorang diplomat atau ahli bersiasat atau ahli bernegosiasi. Sang Kyai mendapat julukan tersebut karena beliau sangat mumpuni dalam urusan “persuwukan”, mencarikan jodoh orang yang terlalu lama “menjomblo”, mendamaikan suami istri yang rumah tangganya seperti “medan kurusetra” dalam lakon “bharatayudha”, pegawai yang ingin naik pangkat, pejabat yang pengin jabatannya awet, dsb.
Sang Kyai benar-benar “joss” Inilah yang menyebabkan beliau dijuluki Gus Dur sebagai “Dubes” alias “Dukun Besar”.
Sang Kyai pernah ditanya “mengapa ‘suwuknya’ selalu ‘ces pleng’?” Tanpa pernah ada rasa ketakutan atau kekhawatiran bahwa tamunya akan habis, sang kyai menjawab bahwa, “itu semua adalah karena karamah para pendiri NU dan bapak ibunya sendiri.”
Setiap ada orang yang meminta bantuannya, maka si kyai membaca fatihah 5 x untuk Kyai Hasyim Asy’ari, Kyai Wahab Hasbullah, Kyai Bisri Syansuri. dan 2 ortunya. Itu selalu dilakukannya sampai seterusnya.
Inilah diantara karamah para muassis NU.
Source Selengkapnya bisa dibaca di BangkitMedia
Penulis: Muhammad Nuh, Sidoarjo.
