Rabu 24 Juli 2019
Atorcator.Com - Saat Abuya Muhammad Bin Alwi Al-Maliky ingin berziarah ke makam datuknya Syekh Abdul Qadir Al-Jilani
Pada suatu hari terbersit keinginan di benak Abuya As-Sayyid Muhammad Bin Alawi Al-Maliki untuk berziarah ke makam datuknya dari jalur ibu, Sulthanul Auliya’ Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani.
Tetapi, ia merasa kebingungan karena ia tidak mempunyai kawan yang akan melayaninya ketika ia berada di makam Syaikh Abdul Qadir, di kota Baghdad, Irak.
Pada malam harinya Abuya bermimpi bertemu denganSyaikh Abdul Qadir Al-Jilani. Di dalam mimpinya Syaikh Abdul Qadir berkata,“wahai anakku sudah lama sekali engkau tidak mengunjungiku, apa engkau tidak kangen kepadaku”, Abuyya menjawab,“betul Kek, aku juga kangen kepada Irak dan kepadamu”, Syaikh melanjutkan,“pergilah ke sini, nanti engkau akan disambut oleh pelayanku yang bernama Thariq Hakim, ia akan melayani segala keperluanmu selama engkau di Baghdad”.
Pagi harinya, hati Abuya telah mantap dan bertekad untuk berangkat ke Irak. Ia mengemas pakaian dan segala keperluannya sendiri, agar tidak diketahui oleh Ummuna -panggilan akrab istri Abuya-. Tapi usahanya gagal karena Ummuna dapat menangkap gelagat Abuya yang akan pergi ke suatu tempat.
Ummuna pun bertanya kepada Abuya,“mau pergi kemana Abuya?”, tetapi Abuya tidak menjawab. Berkali-kali Ummuna bertanya namun Abuya tetap ingin merahasiakan kepergiannya.
Tiba-tiba Ummuna menebak bahwa Abuya ingin mengunjungi Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani. Abuya terkaget-kaget dan bertanya kepadanya bagaimana ia bisa mengetahui tujuan kepergiannya, Ummuna berkata,“yang datang kepadamu juga datang kepadaku”.
Rahasia wali Allah juga akan diketahui oleh wali Allah yang lain, dengan izin Allah Swt. Sesampainya Abuya di masjid, tempat makam Syaikh Abdul Al-Jilani, beliau langsung disambut oleh seseorang yang kemudian membawakan tas dan barang-barang bawaan Abuya.
Abuya belum mengenal orang ini sebelumnya. Dan ketika ia memperkenalkan namanya, Thariq Hakim, Abuya baru sadar bahwa ia adalah orang yang akan melayaninya selama ia berada di baghdad, seperti pesan di dalam mimpinya. Akhirnya, mereka berdua saling berkenalan, dan sangat akrab.
Sebagaimana Thariq Hakim menjamu dan melayani Abuya dengan sangat baik, Abuyajuga pasti membalasnya dengan rezeki dan nikmat-nikmat yang banyak.
(red)
Source Selengkapnya bisa dibaca di BangkitMedia
Sayyid Alwi al-Maliki |
Pada suatu hari terbersit keinginan di benak Abuya As-Sayyid Muhammad Bin Alawi Al-Maliki untuk berziarah ke makam datuknya dari jalur ibu, Sulthanul Auliya’ Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani.
Tetapi, ia merasa kebingungan karena ia tidak mempunyai kawan yang akan melayaninya ketika ia berada di makam Syaikh Abdul Qadir, di kota Baghdad, Irak.
Pada malam harinya Abuya bermimpi bertemu denganSyaikh Abdul Qadir Al-Jilani. Di dalam mimpinya Syaikh Abdul Qadir berkata,“wahai anakku sudah lama sekali engkau tidak mengunjungiku, apa engkau tidak kangen kepadaku”, Abuyya menjawab,“betul Kek, aku juga kangen kepada Irak dan kepadamu”, Syaikh melanjutkan,“pergilah ke sini, nanti engkau akan disambut oleh pelayanku yang bernama Thariq Hakim, ia akan melayani segala keperluanmu selama engkau di Baghdad”.
Pagi harinya, hati Abuya telah mantap dan bertekad untuk berangkat ke Irak. Ia mengemas pakaian dan segala keperluannya sendiri, agar tidak diketahui oleh Ummuna -panggilan akrab istri Abuya-. Tapi usahanya gagal karena Ummuna dapat menangkap gelagat Abuya yang akan pergi ke suatu tempat.
Ummuna pun bertanya kepada Abuya,“mau pergi kemana Abuya?”, tetapi Abuya tidak menjawab. Berkali-kali Ummuna bertanya namun Abuya tetap ingin merahasiakan kepergiannya.
Tiba-tiba Ummuna menebak bahwa Abuya ingin mengunjungi Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani. Abuya terkaget-kaget dan bertanya kepadanya bagaimana ia bisa mengetahui tujuan kepergiannya, Ummuna berkata,“yang datang kepadamu juga datang kepadaku”.
Rahasia wali Allah juga akan diketahui oleh wali Allah yang lain, dengan izin Allah Swt. Sesampainya Abuya di masjid, tempat makam Syaikh Abdul Al-Jilani, beliau langsung disambut oleh seseorang yang kemudian membawakan tas dan barang-barang bawaan Abuya.
Abuya belum mengenal orang ini sebelumnya. Dan ketika ia memperkenalkan namanya, Thariq Hakim, Abuya baru sadar bahwa ia adalah orang yang akan melayaninya selama ia berada di baghdad, seperti pesan di dalam mimpinya. Akhirnya, mereka berdua saling berkenalan, dan sangat akrab.
Sebagaimana Thariq Hakim menjamu dan melayani Abuya dengan sangat baik, Abuyajuga pasti membalasnya dengan rezeki dan nikmat-nikmat yang banyak.
(red)
Source Selengkapnya bisa dibaca di BangkitMedia