Penulis: Annisa Nurul Hasanah
Kamis 5 September 2019
Atorcator.Com - Suatu hari Imam Asy-Syibli mendatangi imam Ibnu Mujahid, lalu imam
Ibnu Mujahid merangkulnya seraya mencium kening di antara dua matanya. Imam
Asy-Syibli yang heran dengan perlakuan imam Ibnu Mujahid tersebut pun bertanya
alasan ia melakukan hal itu. Imam Ibnu Mujahid pun berkata:
“Aku bermimpi bertemu dengan Nabi
saw. dan sungguh beliau menemui Asy-Syibli lalu berdiri ke arahnya dan mencium
di antara dua matanya. Aku pun bertanya kepada beliau, “Wahai Rasulullah,
mengapa engkau melakukan hal ini kepada Asy-Syibli?” “Iya, sungguh ia selalu
membaca setelah melaksanakan shalat fardhu ayat La qad jaa akum rasuulum
min anfusikum sampai dua ayat terakhir dan ia membaca Shalla Allahu
alaika ya Muhammad.”
Lalu imam Ibnu Mujahid
mengkonfirmasi kepada imam Asy-Syibli tentang bacaan yang ia baca setelah
shalat. Ternyata imam Asy-Syibli memang selalu membaca bacaan tersebut, yakni
dua ayat terakhir surah At-Taubah dan shalawat kepada Nabi saw.
لَقَدْ
جَاۤءَكُمْ رَسُوْلٌ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ عَزِيْزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيْصٌ
عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِيْنَ رَءُوْفٌ رَّحِيْم
laqad jā`akum rasụlum min anfusikum ‘azīzun
‘alaihi mā ‘anittum ḥarīṣun ‘alaikum bil-mu`minīna ra`ụfur raḥīm
Sungguh, telah datang kepadamu
seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu
alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, penyantun
dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman.
فَاِنْ
تَوَلَّوْا فَقُلْ حَسْبِيَ اللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۗ عَلَيْهِ
تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ
fa in tawallau fa qul ḥasbiyallāhu lā
ilāha illā huw, ‘alaihi tawakkaltu wa huwa rabbul-‘arsyil-‘aẓīm
Maka jika mereka berpaling (dari
keimanan), maka katakanlah (Muhammad), “Cukuplah Allah bagiku; tidak ada tuhan
selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal, dan Dia adalah Tuhan yang memiliki
‘Arsy (singgasana) yang agung.”
صَلَّى اللهُ
عَلَيْكَ يَا مُحَمَّدُ
Shallallahu ‘alaika yaa Muhammad
Semoga Allah memberikan rahmat
atasmu wahai Muhammad
Demikianlah amalan imam Asy-Syibli
yang beliau selalu rutinkan setelah melaksanakan shalat hingga membuat Nabi
saw. senang dan mencium kening di antara dua matanya. Wa Allahu a’lam bis
shawab.
Note: Kisah ini ditulis oleh imam
Nawawi Al-Bantani di dalam kitab “Nashaihul
‘Ibad Ala Al-Munabbihat Ala Al-Isti’dad li yaumil ma’ad lil imam Ibn Hajar
Al’Asqalani” halaman 8.
Tulisan ini sebelumnya dimuat di BincangSyariah
Annisa Nurul Hasanah Peneliti el-Bukhari Institute dan Tim Redaksi BincangSyariah.