Wali Mastur yang Dibongkar Kewaliyannya Oleh Kyai Hamid Pasuruan - Atorcator

Atorcator

Menulis adalah usaha merawat kejernihan berpikir, menjaga kewarasan, dan menyimpan memori sebelum dunia terkatup.

Latest Update
Fetching data...

30 September 2019

Wali Mastur yang Dibongkar Kewaliyannya Oleh Kyai Hamid Pasuruan

Penulis: Muhammad Solehudin
Senin 30 September 2019


Atorcator.Com - Dulu, KH. Abdul Hamid Pasuruan pernah menerima tamu dari Kendal, hal ini memang menjadi kebiasaan bagi orang awam untuk meminta do’a kepada Allah melalui para wali-waliNya yang ada dimuka bumi, termasuk kyai Hamid Pasuruan yang kerap kali menerima tamu dari berbagai daerah dan kalangan, baik dari konglomerat maupun kaum melarat, pejabat maupun petani yang butuh hajat.

Nah, di saat si tamu ini akan pamit untuk pulang, kyai Hamid dawuh untuk menitipkan salam kepada seorang waliyullah yang selalu berada di pasar dan menyerupai orang gila (waqilah nama wali tersebut adalah Tsamud). Lantas si tamu tersebut keheranan dan bingung, masa iya orang gila yang ada di pasar tersebut adalah seorang wali? Lalu, si tamu ini bertanya pada kyai Hamid,

“Bukankan Tsamud adalah orang gila kyai?

Kyai Hamid pun menjawab “Beliau adalah wali besar yang menjaga Kendal dan Semarang, Rahmat Allah turun, bencana di tangkis itu berkat beliau, sampaikan salamku ini untuk beliau”.

Perawakan wali Tsamud memang macak (mirip) orang gila, rambut gondrong yang melilit-lilit serta tidak memakai baju, membuat orang-orang di sekitar pasar menganggap dirinya adalah orang gila, namun kelakuannya memang tidak menampakkan layaknya orang gila, beliau tidak mengganggu, dan terkadang beliau juga membantu para pedagang untuk menurunkan barang-barang dari dalam angkutan, dan seusai mengangkut barang, beliau tak pernah meminta upah sepeserpun  bahkan menolak jika ada yang memberinya upah dari para pedagang tersebut.

Singkat cerita, si tamu ini bertemu dengan wali Tsamud, disaat keadaan pasar sudah terlihat sepi, kemudian ia mulai bertatap muka dengan wali mastur (tertutup) tersebut.
“Assalamu’alaikum…”

Wali Tsamud memandangnya dengan pandangan menakutkan dan menjawab salam orang tersebut dengan nada agak tinggi “Wa’alaikum salam”.

Dengan badan gemetar orang tersebut memberanikan diri menyampaikan salam kyai Hamid

“Maaf mbah, sampean dapat salam dari kyai Hamid Pasuruan, Assalamu’alaikum”

Lantas wali Tsamud menjawab salam dari kyai Hamid, “waalaikum salam”, lalu berkata lagi dengan nada lebih tinggi,

“Kurang ajar si Hamid, aku berusaha bersembunyi dari para manusia, kok malah dibocor-bocorkan. Ya Allah, aku tidak sanggup, kini ada yang tahu siapa aku, lebih baik aku pulang saja, aku sudah tidak sanggup hidup di dunia”.

Kemudian wali Tsamud berdo’a, tak selang berapa lama lalu beliau berucap “La.. Ilaha Illallah… Muhammadur Rasulullah...”

Seketika itu, wali Tsamud wafat dihadapan orang tersebut, dan hanya orang itu yang tahu bahwa wali Tsamud yang dianggap gila oleh orang-orang sekitar adalah seorang wali besar.

Setelah sekian hari wafatnya wali Tsamud masih tak ada yang percaya bahwa beliau itu adalah wali, malah orang yang menyampaikan salam kyai hamid pun juga di cap sebagai orang gila karena menganggap wali Tsamud sebagai wali.

Wallahu ‘alam bil Showab.


Muhammad Solehudin Santri Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Ma'had Aly Al-Hikam Malang