Penulis: Ismael Amin Kholil
Kamis 17 Oktober 2019
Atorcator.Com - Tatlaka mengisi seminar di salah satu Universitar Mesir, seorang mahasiswa bertanya kepada Habib Ali : bagaimana pandangan Habib Ali tentang cinta seorang gadis kepada seorang pria ? Dan bagaimana cara agar kita terhindar dari seseorang yang suka mempermainkan perasaan orang lain ?
Habib Ali menjawab :
" pernah ada seorang mahasiswa dari Universitas Kairo bertanya kepada saya :
" cinta itu halal atau haram ?"
saya menjawab : " cinta itu wajib.. Cinta itu adalah kewajiban hati. Mengapa ? Karena orang yang tidak memiliki cinta maka dia bukanlah manusia.."
Mendengar itu, moderator bertanya :
" yang anda maksud cinta kepada Allah ? "
Saya jawab : " Justru yang saya maksud adalah cinta seorang pria kepada seorang gadis dan sebaliknya.. "
Tapi yang kita maksud adalah cinta yang sebenarnya.. Apa itu cinta ? Sekarang banyak sekali para pemuda dan pemudi yang merendahkan makna cinta. Cinta adalah sebuah kecondongan hati, Cinta yang karena begitu dalam hakikatnya, sampai-sampai para ulama tidak pernah sepakat mengenai definisi cinta.
Tapi sekarang, cinta yang agung dan mulia itu seringkali dijual "murah" untuk melampiaskan nafsu dan Syahwat..
(Untukmu wahai gadis)..jika pria itu memang benar-benar mencintaimu, maka ia tak akan rela menjadikanmu sebagai pelampiasan nafsunya dan mengajakmu kepada hal yang tak diridhoi Allah.. Jika ia memang mencintaimu, dia akan memuliakanmu demi perasaan cintanya itu..
Dan saya akan berbisik kepada para mahasiswi yang hadir disini :
" pria-pria seperti itu adalah para pendusta.. " (mahasiswi2 yang hadir tertawa)
Jangan engkau mempercayainya.. Jika dia memang mencintaimu, maka cara pandangnya kepadamu pasti berbeda, sikapnya kepadamu juga akan berbeda. Siapapun pemuda yang mengaku mencintaimu tapi yang terbayang dalam fikirannya hanya keindahan fisikmu, maka dia adalah pendusta..
Seorang pria yang mencintai seorang wanita, maka ia akan menjaga kehormatannya, ia akan mengagungkan perintah Allah dalam bersikap kepadanya. Dia tidak akan pernah duduk berduaan dengannya, dia tidak akan tega menyentuhnya sebelum ia halal baginya.
Dan dia tak akan pernah memanfaatkan seorang gadis ketika ia terbawa oleh perasaannya, untuk kemudian mengajaknya melakukan setiap hal yang ia kehendaki..
Dan jangan sampai setelah itu engkau (wahai gadis) menangis kemudian berkata :
" dia telah mempermainkanku"
Bagaimana bisa dia mempermainkanmu ? Bukankah Allah telah memberimu akal..? Allah memberimu fikiran.. Allah memberimu syariat untuk menjagamu..
Dan untuk kalian para pria.. Berhati-hatilah kepada wanita yang suka mempermainkan perasaan lelaki. Yang mendatangimu dan menunjukkan seakan-akan dia mencintaimu. Dan ketika engkau mulai mencintainya dia malah menjauh darimu, ia kemudian mendekati orang lain untuk mengetahui rasa cemburumu.. Jangan sampai kalian hiraukan wanita seperti itu, kalian lebih mulia daripada hanya menjadi bagian dari permainan murahan ini..
Dan untuk kalian (jika kalian mempunyai niat untuk mempermainkan wanita).. maka fikirkanlah bahwa kalian juga memiliki saudari-saudari perempuan.. Sesuatu yang kalian tidak ridho terjadi kepada saudari kalian sendiri, maka jangan lakukan itu kepada orang lain..
Terlepas dari itu, cinta adalah sesuatu yang sangat mulia, siapa yang bisa mengingkari cinta ? Seseorang bahkan tak akan bisa sampai kepada Allah jika ia tidak pernah merasakan cinta..
Suatu hari datang seorang pemuda kepada Syaikh Muhammad, salah satu mufti dari Hama Suriah. Ia berkata :
"Wahai Syaikh.. Tunjukkan kepadaku jalan mendekat kepada Allah.. "
Syaikh Muhammad bertanya balik :
" seumur hidupmu.. Apakah kau pernah mencintai seseorang ? "
" Astaghfirullah.. Apa yang kau tanyakan ini wahai Syaikh ? "
" pernahkan kau mencintai seseorang ? " Syaikh bertanya lagi..
" tidak.. Tidak pernah.. "
" kalau begitu pulanglah.. Karena jalan ini tak akan pernah bisa ditempuh oleh seseorang yang hatinya tak terbiasa Untuk mencinta.." [Source: Facebook ; Muhammad Ismael Kholilie]
Video lengkapnya bisa dilihat di link ini:
https://youtu.be/eEU2L5U5LBI
*Ismael Amin Kholil | Bangkalan | 14 Oktober | 2019
Kamis 17 Oktober 2019
Atorcator.Com - Tatlaka mengisi seminar di salah satu Universitar Mesir, seorang mahasiswa bertanya kepada Habib Ali : bagaimana pandangan Habib Ali tentang cinta seorang gadis kepada seorang pria ? Dan bagaimana cara agar kita terhindar dari seseorang yang suka mempermainkan perasaan orang lain ?
Habib Ali menjawab :
" pernah ada seorang mahasiswa dari Universitas Kairo bertanya kepada saya :
" cinta itu halal atau haram ?"
saya menjawab : " cinta itu wajib.. Cinta itu adalah kewajiban hati. Mengapa ? Karena orang yang tidak memiliki cinta maka dia bukanlah manusia.."
Mendengar itu, moderator bertanya :
" yang anda maksud cinta kepada Allah ? "
Saya jawab : " Justru yang saya maksud adalah cinta seorang pria kepada seorang gadis dan sebaliknya.. "
Tapi yang kita maksud adalah cinta yang sebenarnya.. Apa itu cinta ? Sekarang banyak sekali para pemuda dan pemudi yang merendahkan makna cinta. Cinta adalah sebuah kecondongan hati, Cinta yang karena begitu dalam hakikatnya, sampai-sampai para ulama tidak pernah sepakat mengenai definisi cinta.
Tapi sekarang, cinta yang agung dan mulia itu seringkali dijual "murah" untuk melampiaskan nafsu dan Syahwat..
(Untukmu wahai gadis)..jika pria itu memang benar-benar mencintaimu, maka ia tak akan rela menjadikanmu sebagai pelampiasan nafsunya dan mengajakmu kepada hal yang tak diridhoi Allah.. Jika ia memang mencintaimu, dia akan memuliakanmu demi perasaan cintanya itu..
Dan saya akan berbisik kepada para mahasiswi yang hadir disini :
" pria-pria seperti itu adalah para pendusta.. " (mahasiswi2 yang hadir tertawa)
Jangan engkau mempercayainya.. Jika dia memang mencintaimu, maka cara pandangnya kepadamu pasti berbeda, sikapnya kepadamu juga akan berbeda. Siapapun pemuda yang mengaku mencintaimu tapi yang terbayang dalam fikirannya hanya keindahan fisikmu, maka dia adalah pendusta..
Seorang pria yang mencintai seorang wanita, maka ia akan menjaga kehormatannya, ia akan mengagungkan perintah Allah dalam bersikap kepadanya. Dia tidak akan pernah duduk berduaan dengannya, dia tidak akan tega menyentuhnya sebelum ia halal baginya.
Dan dia tak akan pernah memanfaatkan seorang gadis ketika ia terbawa oleh perasaannya, untuk kemudian mengajaknya melakukan setiap hal yang ia kehendaki..
Dan jangan sampai setelah itu engkau (wahai gadis) menangis kemudian berkata :
" dia telah mempermainkanku"
Bagaimana bisa dia mempermainkanmu ? Bukankah Allah telah memberimu akal..? Allah memberimu fikiran.. Allah memberimu syariat untuk menjagamu..
Dan untuk kalian para pria.. Berhati-hatilah kepada wanita yang suka mempermainkan perasaan lelaki. Yang mendatangimu dan menunjukkan seakan-akan dia mencintaimu. Dan ketika engkau mulai mencintainya dia malah menjauh darimu, ia kemudian mendekati orang lain untuk mengetahui rasa cemburumu.. Jangan sampai kalian hiraukan wanita seperti itu, kalian lebih mulia daripada hanya menjadi bagian dari permainan murahan ini..
Dan untuk kalian (jika kalian mempunyai niat untuk mempermainkan wanita).. maka fikirkanlah bahwa kalian juga memiliki saudari-saudari perempuan.. Sesuatu yang kalian tidak ridho terjadi kepada saudari kalian sendiri, maka jangan lakukan itu kepada orang lain..
Terlepas dari itu, cinta adalah sesuatu yang sangat mulia, siapa yang bisa mengingkari cinta ? Seseorang bahkan tak akan bisa sampai kepada Allah jika ia tidak pernah merasakan cinta..
Suatu hari datang seorang pemuda kepada Syaikh Muhammad, salah satu mufti dari Hama Suriah. Ia berkata :
"Wahai Syaikh.. Tunjukkan kepadaku jalan mendekat kepada Allah.. "
Syaikh Muhammad bertanya balik :
" seumur hidupmu.. Apakah kau pernah mencintai seseorang ? "
" Astaghfirullah.. Apa yang kau tanyakan ini wahai Syaikh ? "
" pernahkan kau mencintai seseorang ? " Syaikh bertanya lagi..
" tidak.. Tidak pernah.. "
" kalau begitu pulanglah.. Karena jalan ini tak akan pernah bisa ditempuh oleh seseorang yang hatinya tak terbiasa Untuk mencinta.." [Source: Facebook ; Muhammad Ismael Kholilie]
Video lengkapnya bisa dilihat di link ini:
https://youtu.be/eEU2L5U5LBI
*Ismael Amin Kholil | Bangkalan | 14 Oktober | 2019