Penulis: Muhammad Mufti Najmul Umam
Senin 14 Oktober 2019
Atorcator.Com -
Suatu ketika, ada seorang sahabat mendatangi Nabi saw, konon
menurut at-Thabrâni sahabat itu bernama Abû Dardâ. Sahabat ini meminta wasiat
dari Nabi saw untuk dijadikan pegangan hidup, Nabi saw menjawab “Jangan Marah”,
merasa Jawaban Nabi saw kurang memuaskan, ia terus meminta wasiat lainnya
kepada Nabi saw, akan tetapi Nabi saw menjawab sama: “jangan marah“.
Diriwayat at-Thabrâni, sahabat ini
meminta Nabi saw menunjukan Perbuatan yang memasukan ia kedalam surga. Nabi saw
menjawab “jangan marah, maka untukmu surga”. Lalu Imam Ahmad
meriwayatkan Hadis dari sahabat Abdullah Bin Umar ra, bahwa ia bertanya kepada
Nabi Saw tentang perkara apa yang bisa menjauhkan dari Marahnya Allah swt, Nabi
saw menjawab “Jangan Marah”.
Terkadang seseorang dianggap
pemberani dan gagah ketika sering marah dan menjadi pemarah. Padahal Nabi saw
mengatakan sebagaimana terekam dalam riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim
, “orang gagah itu bukan yang emosian gampang marah, akan tetapi orang
gagah itu orang yang mampu menguasai diri ketika marah”
Imam Hasan al-Bashri mengatakan,
empat hal yang jika dimiliki seseorang maka ia akan dijaga dari pengaruh setan
dan diharamkan masuk neraka, yaitu orang yang mampu menguasai dirinya ketika
senang, takut, syahwat , dan ketika sarah. Bahkan Allah swt dalam QS ‘Ali
‘Imran [3]: 134 menyatakan bahwa tanda seseorang itu bertakwa adalah ia mampu
menahan amarah.
Memiliki pemimpin pemarah adalah
musibah besar bangsa dan negara kita. Semoga bangsa ini dijauhkan dari pemimpin
pemarah yang suka marah marah, karena apapun alasannya tak elok jika pemimpin
sering marah. Apalagi sambil gebrak meja dihadapan ulama dan gebrak-gebrak
mimbar. Wallahu A’lam.
*Selengkapnya bisa dibaca di sini