Shalawat yang Dianjurkan Habib Umar Dibaca Pada Rabiul Awal Tahun Ini - Atorcator

Atorcator

Menulis adalah usaha merawat kejernihan berpikir, menjaga kewarasan, dan menyimpan memori sebelum dunia terkatup.

Latest Update
Fetching data...

24 November 2019

Shalawat yang Dianjurkan Habib Umar Dibaca Pada Rabiul Awal Tahun Ini

Penulis: Moh. Mizan Asrori
Minggu 24 Nopember 2019
Ilustrasi: tagar.id
Bulan Rabiul Awal adalah bulan kelahiran manusia agung yang tidak seperti manusia lainnya. Sosok yang lebih memikirkan kebahagiaan umatnya ketimbang kebahagiaan diri sendiri dan keluarganya. Beliau adalah Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam. Nabi mulia yang senantiasa disebut dan dirindukan oleh para pencintanya.

Pada bulan Rabiul Awal, di segenap penjuru kota dan desa di Indonesia ramai perayaan dalam rangka memperingati Maulid Nabi. Bentuk peringatannya beragam, sebagian ada yang mengundang penceramah untuk menyampaikan kalam hikmah seputar keindahan akhlak Nabi di hadapan peserta, sedangkan sebagian lainnya mengundang tetangga untuk membaca shalawat dan menyantap bersama hidangan yang sudah disuguhkan.

Dalam khazanah keislaman, kita mengenal banyak sekali macam shalawat. Ada shalawat Nariyah, shalawat Asyghil, dan lain sebagainya. Tujuan dan cara umat Islam dalam membaca shalawat juga beragam. Mulai dari membaca shalawat tanpa iringan musik sampai yang memakai musik sebagai sarana memperindah.

Sedangkan tujuan membacanya bisa karena ingin terbebas dari kesedihan, hutang, maupun mendoakan supaya Allah melepaskan kaum muslim dari belenggu orang-orang zalim, seperti shalawat Asyghil. Tentu tujuan utamanya mengharap syafaat Nabi Muhammad kelak di hari kiamat.

Lantunan Maulid Diba'i, Simtutduror, dan Burdah di majelis dan musala membuat bulan Rabiul Awal semakin semarak. Betapa Nabi dicintai oleh umatnya yang sudah lebih dahulu dicintai Nabi semasa hidupnya. Umat yang senantiasa diingat bahkan ketika menjelang beliau wafat.

Nabi yang menolak tawaran dari malaikat Jibril untuk menimpakan gunung kepada penduduk Thaif yang telah mengusir Nabi. Jawaban Nabi sungguh menyentuh hati, beliau menolak tawaran tersebut karena menurut Nabi mereka yang mengusir itu tidak tahu. Nabi memilih mendoakan penduduk Thaif.

Sudah sepantasnya umat Islam berterima kasih atas jasa besar Nabi Muhammad membawa risalah agama Islam dan menuntun kepada jalan yang diridai Allah. Tidak ada yang lebih indah diharapakan kelak, kecuali syafaat Nabi. Terutama syafaat agung saat manusia sedang berada dalam kebingungan di Padang Mahsyar.

Hari ini, di tengah rumitnya kehidupan, semakin mundurnya moral anak bangsa, manusia sudah saatnya kembali melihat kepada sejarah. Mengidolakan Nabi Muhammad adalah pilihan tepat. Karena beliau Nabi yang ramah, bukan marah. Mendakwahkan Islam dengan penuh kasih sayang dan kelembutan. Kepada beliau, ulama-ulama mencontoh.

Habib Umar bin Hafidz, ulama Aswaja dari Yaman, juga turut menyemarakkan peringatan Maulid Nabi tahun ini. Sosok yang kehadirannya ke Indonesia selalu disambut oleh ribuan pencintanya tersebut, melalui akun Instagram @habibomarcom memberikan amalan shalawat yang khusus dibaca di bulan Rabiul Awal tahun ini.

Shalawat tersebut dianjurkan dibaca sebanyak 5000 kali. Jika lebih dari itu maka lebih baik, insyaallah Allah akan menambahkan kebaikan kepadanya.

Berikut bunyi shalawat dari Habib Umar:



اَللَّهُمَّ يَا رَبِّ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ عَدَدَ عِلْمِكَ، وَأَذْهِبْ حُزْنَ قَلْبِيْ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، وَفَرِّجْ كُرُوْبَ أُمَّتِهِ، وَحَوِّلْ أَحْوَالَهُمْ إِلَى أَحْسَنِ الْأَحْوَالِ، يَارَحْمنُ

"Ya Allah Tuhan daripada pemimpin kita Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad, limpahkanlah rahmat-Mu kepada Sayyidina Muhammad, keluarganya, serta sahabatnya seluas pengetahuan-Mu, dan hilangkanlah kesedihan hatiku di dunia dan di akhirat dan berikanlah kelapangan atas musibah umat Nabi Muhammad dan ubahlah keadaan umat Nabi Muhammad ke keadaan yang lebih baik, wahai Yang Maha Pengasih."

Semoga kita bisa mengamalkan shalawat tersebut selama bulan Rabiul Awal yang tersisa beberapa hari ini.


*)Moh. Mizan Asrori Penyuka lantunan shalawat Nabi yang masih terus belajar menjadi seperti Nabi, meski entah kapan akan benar-benar mampu meneladani Nabi seutuhnya. Bisa dihubungi melalui Instagram @mizan_arjuna atau Facebook Moh Mizan Asrori.