 |
| MozaikIslam |
Penulis: Moh. Syahri
Atarcator.Com - Jamak kita ketahui bahwa bulan Rajab adalah bulan di mana Rasulullah melakukan Isro' Mi'roj. Ada banyak peristiwa menarik dan unik yang bisa dijadikan pelajaran dalam kehidupan sehari-hari.
Selain daripada itu, bulan Rajab juga memiliki keutamaan tersendiri di hari-hari tertentu, termasuk di hari Jumat terakhir bulan Rajab kita dianjurkan untuk berzikir doa berikut:
أَحْمَدُ رَسُوْلُ اللهِ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ
Ahmadu Rasulullohi muhammadur rosulullohi.
“Ahmad itu utusan Allah, Muhammad utusan Allah.”
Dikutip dari kitab Kanzun Najah was Surur yang ditulis oleh Syaikh Hamid bin Muhammad Ali Quds bahwa Syaikh Ali al-Ajhuri mengatakan sebagai berikut;
أَنَّ مَنْ قَرَأَ فِيْ آخِرِ جُمُعَةٍ مِنْ رَجَبٍ وَالْخَطِيْبُ عَلَى الْمِنْبَرِأَحْمَدُ رَسُوْلُ اللهْ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهْ (خَمْسًا وَثَلَاثِيْنَ مَرَّةً)لَا تَنْقَطِعُ الدَّرَاهِمُ مِنْ يَدِهِ ذَلِكَ السَّنَةَ
“Barangsiapa di akhir Jumat bulan Rajab, dan khatib berada di mimbar membaca; ‘Ahmadu Rasulullohi muhammadur rosulullohi’ (sebanyak 35 kali), maka dirham tidak lepas dari tangannya (selama setahun akan selalu memegang uang berkah dan manfaat).”
Namun, pertanyaannya sekarang. Apakah boleh berzikir saat khatib sedang berada di mimbar. Bukankah kita disunnahkan diam mendengarkan khotbah? Betul, zikir ini memang sebaiknya dibaca di dalam hati atau dibaca pada saat Khotib duduk diantara dua khotbah. Carilah situasi dan kondisi dimana fokus kita tetap kepada mendengarkan bacaan khotbah dan bisa membaca zikir ini sekaligus.
