Jokowi Mulai Tebar Ancaman Khas Gaya Jawa - Atorcator
Latest Update
Fetching data...

Sabtu, Mei 11, 2019

Jokowi Mulai Tebar Ancaman Khas Gaya Jawa

Detik.com
Penulis: Nurbani Yusuf

Atorcator.Com - Periode tanpa beban politik. Saya Akan lakukan apapun yang terbaik untuk negara ---katanya tegas.

Bagi saya --ini pernyataan ancaman khas gaya Jawa. Bernada simbolik yang bermakna: jangan macam-macam!!! Jujur saya bilang Jokowi melesat kuat. Jokowi bukan ketua partai. Dan tak butuh sebutan apapun--tapi bisa melakukan apapun--tanpa harus ribet dengan kepentingan internal partai.

Jokowi hanya ingin menunjukkan bahawa: ia adalah seorang Presiden yang dipilih langsung oleh rakyat. Sebagai kepala negara dan kepala Pemerintahan sekaligus. Jokowi bisa mengendalikan koalisi tetap solid hingga akhir--karena punya platform koalisi yang jelas. Sungguh cerdik.

Ancaman People Power dari kubu oposisi harus dipikir ulang mengingat dukungan terhadap Jokowi juga sangat kuat. Bedakan dengan People power saat reformasi ketika dukungan terhadap pak Harto melemah.

Jokowi bisa dengan mudah mengerahkan massa dengan jumlah yang kurang lebih sama atau lebih besar--baik dalam hal militansi dan jumlah. Dan itu sudah dibuktikan pada saat kampanye di GBK.

Artinya ancaman People Power untuk men-delegitimasi hasil pemilu adalah pilihan penuh resiko--sebab konflik horizontal sangat mungkin. People power juga akan dibalas dengan People power--saya pikir itu keputusan politik konyol dan merendahkan martabat demokrasi.

Lobi-lobi politik nya juga luar biasa. Bertemu dengan ZULHAS--AHY. Adalah bukti bahwa Jokowi adalah politisi fleksibel yang tidak rigid bergantung text book. Semacam politik hitam putih dengan hitungan kalah menang. Jokowi begitu percaya diri karena kekuatan politik di dapat penuh. Sokongan koalisi yang solid dan dukungan massa signifikan. Bahkan dukungan dari kubu oposisi juga mulai terlihat. Tak ada yang tak mungkin dalam politik termasuk membangun koalisi dengan kubu oposisi.

Pilihan politik akal sehat adalah: mengakui hasil piilpres secara konstitusional dan gentel mengakui kekalahan siapapun itu. Berharap koalisi adil makmur tetap terawat dan tidak tergoda Iming-Iming jabatan kekuasaan agar ada perimbangan peta kekuatan sebagai kontrol politik.

Pak: Amien, Prabowo, SBY tetap berada dalam posisi penyeimbang agar rezim Jokowi tak sembarang berbuat. Sebab ada kontrol yang kuat. Dengan begitu stabilitas politik utuh terjaga--bukankah mengabdi kepada negara tak harus menjadi penguasa ...

@nurbaniyusuf

Komunitas Padhang Makhsyar