Detik.com |
Penulis:
Nurbani Yusuf
Atorcator.Com -
Periode tanpa beban politik. Saya Akan lakukan apapun yang terbaik
untuk negara ---katanya tegas.
Bagi saya --ini
pernyataan ancaman khas gaya Jawa. Bernada simbolik yang bermakna: jangan
macam-macam!!! Jujur saya bilang Jokowi melesat kuat. Jokowi bukan ketua
partai. Dan tak butuh sebutan apapun--tapi bisa melakukan apapun--tanpa harus
ribet dengan kepentingan internal partai.
Jokowi hanya
ingin menunjukkan bahawa: ia adalah seorang Presiden yang dipilih langsung oleh
rakyat. Sebagai kepala negara dan kepala Pemerintahan sekaligus. Jokowi bisa
mengendalikan koalisi tetap solid hingga akhir--karena punya platform koalisi
yang jelas. Sungguh cerdik.
Ancaman People
Power dari kubu oposisi harus dipikir ulang mengingat dukungan terhadap Jokowi
juga sangat kuat. Bedakan dengan People power saat reformasi ketika dukungan
terhadap pak Harto melemah.
Jokowi bisa
dengan mudah mengerahkan massa dengan jumlah yang kurang lebih sama atau lebih
besar--baik dalam hal militansi dan jumlah. Dan itu sudah dibuktikan pada saat
kampanye di GBK.
Artinya ancaman
People Power untuk men-delegitimasi hasil pemilu adalah pilihan penuh resiko--sebab
konflik horizontal sangat mungkin. People power juga akan dibalas dengan People
power--saya pikir itu keputusan politik konyol dan merendahkan martabat
demokrasi.
Lobi-lobi
politik nya juga luar biasa. Bertemu dengan ZULHAS--AHY. Adalah bukti bahwa
Jokowi adalah politisi fleksibel yang tidak rigid bergantung text book. Semacam
politik hitam putih dengan hitungan kalah menang. Jokowi begitu percaya diri
karena kekuatan politik di dapat penuh. Sokongan koalisi yang solid dan
dukungan massa signifikan. Bahkan dukungan dari kubu oposisi juga mulai
terlihat. Tak ada yang tak mungkin dalam politik termasuk membangun koalisi
dengan kubu oposisi.
Pilihan politik
akal sehat adalah: mengakui hasil piilpres secara konstitusional dan gentel
mengakui kekalahan siapapun itu. Berharap koalisi adil makmur tetap terawat dan
tidak tergoda Iming-Iming jabatan kekuasaan agar ada perimbangan peta kekuatan
sebagai kontrol politik.
Pak: Amien,
Prabowo, SBY tetap berada dalam posisi penyeimbang agar rezim Jokowi tak
sembarang berbuat. Sebab ada kontrol yang kuat. Dengan begitu stabilitas
politik utuh terjaga--bukankah mengabdi kepada negara tak harus menjadi
penguasa ...
@nurbaniyusuf
Komunitas
Padhang Makhsyar