Sigap88 |
Penulis:
Redaksi
Atorcator.Com –
Ada banyak keutamaan yang akan di dapat di bulan Ramadan jika kita
pintar-pintar dalam menangkap peluang keutamaan itu. Tidak hanya keutamaan,
namun juga berjibun-jibun keberkahan dan keistimewaan.
Dan yang tidak
kalah menarik dan cukup menjadi dambaan semua orang adalah ketika berbuka puasa.
Berbuka puasa merupakan salah satu rangkaian dari puasa itu sendiri, pemutus
dari akhir pencegahan makan dan minum tidak untuk hal-hal kejelekan yang lain. Berbuka
puasa juga merupakan suatu kegembiraan tersendiri.
Maka dari itu, ulama sangat menganjurkan untuk selalu membahagiakan orang lain dengan berbagi
takjil di bulan suci Ramadan. Sebagaimana dijelaskan oleh Syaikh Said bin Muhammad Ba Ali Ba Isyan dalam kitab Syarh al-Muqaddimah al-Hadramiyah yang dinamai Busyra al-Karim bisyarh Masail al-Ta’lim, halaman 564 tentang keutamaan menyediakan takjil
atau sejenis makanan bagi orang yang berpuasa:
و يسن تفطير الصائمين ولو بتمرة أو بشربة، وبعشاء أفضل لخبر “من
فطّر صائما فله مثل أجره ولا ينقص من أجر الصائم شئ” ولو تعاطى الصائم ما يبطل
ثوابه لم يبطل أجره لمن فطّره.
“dan disunnahkan memberikan
ifthar/buka puasa kepada orang puasa meskipun hanya dengan sebiji kurma atau
seteguk minuman. Dan dengan memberikan makan malam lebih utama, berdasarkan
satu riwayat hadis “maka siapa yang memberikan ifthar kepada orang yang berpuasa,
maka ia mendapatkan pahala orang yang berpuasa itu, tanpa mengambil sedikitpun
dari pahala orang berpuasa tersebut”.
Syaikh Said bin
Muhammad Ba Ali Ba Isyan mengajarkan kita untuk peduli terhadap manusia lain
dengan tidak hanya mengunggulkan ibadah personal, namun juga ibadah sosial. Sehingga
salah cara terbaik untuk melakukan ibadah sosial di bulan suci Ramadan adalah
berbagi dengan sesame, baik itu berupa takjil, atau barang lain yamg dirasa
bermanfaat.
Dalam penjelasan
di atas, memberikan takjil adalah sesuatu yang sangat disunnahkan meskipun
hanya sebiji kurma atau seteguk air. Bayangkan. Apalagi orang yang sampai
menanggung takjil dari seluruh bulan puasa 30 hari penuh. Subhanallah. Hal ini
melatih kita untuk tidak jumawa dengan segala kelebihan yang dimiliki bahwa di
balik kelebihan yang kita punya masih banyak penderitaan dan kekurangan yang harus
ditanggung.
Keutamaan yang
lain pun pernah disabdakan oleh Rasulullah SAW dalam hadisnya: ‘Siapa yang
berbagi takjil kepada orang yang berpuasa, maka ia mendapatkan pahala puasa
tanpa mengurangi pahala puasa orang yang ditraktir takjil.’ (HR. Ahmad:
4/114, dan disahihkan oleh Tumudzi: 807)
Beliau juga menyebutkan bahwa
Rasulullah saw bersabda:
فمن فطر ستة وثلاثين صائما في كل
سنة فكانما صام الدهر ومن كثر بفطر الصائمين على هذه النية كتب الله له صوم عصور
ودهور
“Maka barangsiapa memberi makanan
pada 36 orang yang berpuasa setiap tahun, maka seakan-akan ia puasa satu tahun
(karena kebaikan dilipatgandakan pahalanya sepuluh kali). Dan barang siapa
memperbanyak memberi takjil atau makan dan minum orang-orang yang berpuasa atas
dasar niat ini, Allah mencatat baginya puasa berabad-abad dan bertahun-tahun.”
Dari paparan di atas cukup jelas
dan tegas bahwa bulan suci Ramadan adalah bulan yang penuh keistimewaan. Semoga
kita selalu diberikan kelapangan rezeki untuk selelu berbagi kepada orang lain. Amin
Wallahu a’lam