Leiden canals |
Penulis: Nor
Ismah
Atorcator.Com - Sudah memasuki minggu kedua saya dan keluarga berpuasa
di Leiden. Waktu buka bertambah malam, sementara waktu sahur bertambah dini,
jadi waktu puasa menjadi bertambah panjang. Berpuasa dengan waktu siang yang
lama memberi saya dan keluarga kesempatan untuk mengamalkan pluralitas dalam
berpuasa. Yaitu, berpuasa dengan lama waktu yang berbeda-beda.
Bagi kami yang tinggal di Boerhaavelaan Leiden, ada satu grup WhatsApp halaqah
diniyyah untuk belajar dan berbagi seputar persoalan agama. Kemarin menjelang
puasa, selain mendiskusikan persoalan tentang qadha atau fidyah atas puasa yang
ditinggalkan, kami juga membahas tentang bolehkah berbuka sebelum waktu maghrib
tiba.
Sejak saya di leiden, saya biasanya taqlid pada penjelasan yang disampaikan
salah satu gus di group halaqah itu. tapi, kali ini saya benar-benar membaca
rujukan dari penjelasan itu, kemudian mempraktikkan dengan melakukan pengecekan
dan penghitungan waktu buka berdasar pada waktu shalat website online. Jadi,
puasa kali ini bisa dikatakan saya melakukan selemah-lemahnya “ijtihad” haha.
Bersama keluarga saya berlima tinggal di Boerhaavelan. ada suami, saya sendiri,
abiq si sulung, atha si tengah, dan ara si ragil. Kami semua berpuasa kecuali
ara. Meskipun waktu imsak kami sama, yaitu sekitar pukul 04.00 pagi, tapi waktu
buka kami berbeda-beda. Inilah salah satu keunikan yang tentu tidak akan kami
dapatkan kalau berpuasa di tanah air.
Saat ini atha berusia 9 tahun. Dari sebelum bulan puasa dia sudah rewel, jam
berapa boleh buka. ia berkali-kali memastikan kalau untuk berbuka pukul 21.30
malam jelas tidak akan kuat. jadi, saya pilihkan atha untuk mengikuti fatwa
berbuka dengan waktu paling cepat. yaitu fatwa dari www.dar-alifta.org yang menjelaskan tentang puasa di
wilayah dengan waktu siang mencapai 19 jam. Fatwanya mengatakan: puasa bisa
dilakukan dengan mengikuti jumlah jam puasa di Makkah al-Mukarramah karena ia
adalah Ummul Quro atau ibu dari seluruh negeri. Jadi jika fajar di Leiden itu
pukul 04.00 pagi dan penduduk Makkah berpuasa selama 14 jam, maka waktu berbuka
di Leiden adalah pukul 18.00. dan atha udah bisa berbuka mendahului kami.
Waktu tercepat kedua berdasarkan fatwa MUI yang dikeluarkan pada 26 Mei 1980,
tentang shalat dan puasa di daerah yang waktu siangnya dan malamnya tidak
seimbang. Fatwa ini memutuskan bahwa shalat dan puasa di negara-negara tersebut
bisa mengikuti waktu daerah terdekat yang seimbang. kalau Leiden waktu
terdekatnya bisa mengikuti Casablanca Maroko atau Tunisia.
Menurut Islamicfinder.com, waktu maghrib di Casablanca pukul 19.22,
jadi yang di Leiden tinggal mengikuti saja. Saya dan abiq mengikuti fatwa ini.
Yang terakhir, tentu saja mengikuti waktu buka yang tertulis dalam jadwal
imsakiyah terbitan Masjid Imam Malik di Leiden. Semakin ke sini, waktu subuh
semakin dini, yaitu pukul 04.00 pagi, sedangkan waktu buka semakin malam,
sekarang sekitar pukul 21.22. Biasanya semakin mendekati akhir Ramadan, bisa
sampai pukul 22.00 lebih. Hanya ayah yang memilih menyempurnakan waktu puasa 17
jam. Elok!
- Nor Isma Kandidat PhD di Universitas Leiden