Penulis: Sahat Siagian
Jumat 12 Juli 2019 14:14
Atorcator.Com - Sebuah
keluarga. Sang Ayah beragama Kristen. Sang Ibu semula muslimah lalu berpindah
jadi pengikut Kristus. Mereka dikarunia 3 anak: Fara, Aryo, dan Adi.
Beberapa tahun
menikah, Sang Ayah meninggal dunia. Sang Ibu berbalik, kembali menjadi
muslimah. Dari 3 anak, Aryo dan Adi memeluk agama Kristen; 1 anak, Fara,
beragama Islam.
Tahun kemudian Sang Ibu meninggal. Dia dikubur secara Islam,
tentu saja. Saat penguburan, beberapa muslimin masuk ke liang lahat untuk
menerima dan menurunkan jenazah Beberapa Bunda. Aryo dan Adi kepingin nyebur.
Handai-taulan melarangnya.
"Ibumu
sudah dimandikan. Dia sekarang suci, tak boleh dijamah oleh sesuatu yang
haram," kata Tantenya yang beragama Islam.
Dua pengikut
Kristus itu terbelalak. Mereka ngotot ikut nyemplung. Sang tante bersikeras
mencegah. Fara, anak tertua, satu-satunya yang Muslim—diperankan Prisia
Nasution, berkata tegas:
"Biarin
Tante, dosanya kami yang tanggung."
Hadirin
tersima. Aryo lolos dari hadangan, nyemplung ke liang lahat. Bersama para
Muslimin ia menerima jenazah bunda, menurunkan dan menguburnya secara Islam.
Demikian
secuplik adegan film "Lima", mulai tayang sore ini di jejaring
bioskop XX1 dan CGV. Lola Amaria jadi produser. Ia muslimah tangguh, bersama 4
sutradara lain membesut film ini.
Satu gosip
sampai ke telinga saya. Beberapa saat setelah "Lima" selesai
diproduksi, seorang pejabat publik memberi dukungan. Dia hadir saat preview
"Lima" bersama para aktivis keragaman. Ternyata mereka dapati satu
hal dari "Lima" dirasa kurang pas bagi sebagian muslim.
Lagu ibadah
Kristen "Kekuatan Serta Penghiburan", yang diambil dari kitab
nyanyian Kidung Jemaat, berkesan terlalu mendominasi bahkan merasuki
"Lima". Mereka minta agar kehadiran berulang lagu tersebut dikurangi.Hari
ini "Lima" diputar. Berbagai kelompok pendukung keragaman telah
berpencaran ke sana - ke mari, menghimpun penonton dari berbagai penjuru agar
"Lima" bertahan lama di jejaring bioskop, agar suara dari rahim
pertiwi bergema ke seantero Nusantara.
Saya telah
mengosongkan waktu untuk senja nanti. Bersama dengan banyak teman, kami akan
hadir menjadi saksi utama: "di sini, di negeri ini, bom boleh meledak tiap
hari. Tapi kami berdiri bersama Bunda menjaga Indonesia, memastikan segenap
kaum dan golongan hidup rukun, berkesempatan adil meraih kemajuan."
"Dosa dia
kami yang tanggung," kata si Kakak Muslim. Sementara orang Kristen masih
sibuk berkaok-kaok memastikan surga hanya milik mereka.
Kekuatan serta
penghiburan diberikan Tuhan padaku
Tiap hari aku dibimbingNya; tiap jam dihibur hatiku
Dan sesuai dengan hikmat Tuhan 'ku dib'rikan apa yang perlu.
Suka dan derita bergantian memperkuat imanku
Tiap hari aku dibimbingNya; tiap jam dihibur hatiku
Dan sesuai dengan hikmat Tuhan 'ku dib'rikan apa yang perlu.
Suka dan derita bergantian memperkuat imanku