Tiga Orang yang Shalat dan Amal Kebaikannya Tidak Diterima - Atorcator
Latest Update
Fetching data...

Selasa, September 17, 2019

Tiga Orang yang Shalat dan Amal Kebaikannya Tidak Diterima

Penulis: Romli
Selasa 17 Sepetember 2019
Ilustrasi foto: NU online
Atorcator.Com - Tujuan manusia hidup di dunia yang fana ini adalah hanya untuk beribadah kepada Allah. Hidup di dunia untuk mencari bekal untuk kehidupan yang abadi di akhirat.

Ibadah ada dua macam, mahdhah  dan ghairu mahdhah. Ibadah mahdhah adalah ibadah yang langsung kepada Allah tanpa perantara makhluk lain, seperti shalat, puasa, haji dan sebagainya. Ibadah ghairu mahdhah adalah ibadah yang pengamalannya melibatkan makhluk, seperti bersedekah, membantu sesama dan sebagainya, yang pada intinya amal shaleh yang bernilai ibadah.

Semua amal ibadah baik mahdhah dan ghairu mahdhah dapat diterima jika diniatkan ikhlas karena Allah. Namun ibadah dan segala bentuk amal baik tanpa landasan ikhlas akan menjadi amal yang sia-sia. Walaupun demikian, ternyata keikhlasan beramal bukan satu-satunya syarat diterimanya amal ibadah seseorang.

Setidaknya ada tiga orang yang amalnya tidak diterima oleh Allah SWT. Sebagaimana sabda Nabi yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dan Baihaqi:

ثلاثة لا يقبل الله لهم صلاة ولا يرتفع لهم فى السماء حسنة العبد الابق حتى يرجع إلى مولاه والمرأة الساخط عليها زوجها حتى يرضى والسكران حتى يصحو

Tiga (orang) yang tidak diterima shalatnya dan tidak diangkat ke langit kebaikannya yaitu budak yang lari dari tuannya hingga ia kembali dan perempuan (isteri) yang membuat suaminya marah hingga ia diridai suaminya dan orang yang mabuk hungga ia sadar.

Dari paparan hadis di atas ada tiga orang yang shalat dan amal-amal yang lain tidak diterima oleh Allah.

Pertama, seorang budak yang kabur atau lari dari tuannya atau pemiliknya sampai dia kembali. Inilah salah satu kebijakansanaan Islam terhadap umatnya. Walaupun Islam tidak menginginkan adanya perbudakan di muka bumi, Islam punya cara tersendiri bagaimana menghapusnya yaitu dengan cara-cara yang halus dan bijaksana. Terbukti dalam masalah perbudakan saja ada aturannya. Dan pada akhirnya Islam berhasil menghapus perbudakan secara tuntas.

Kedua, isteri yang membuat marah suaminya hingga suami memaafkannya. Hubungan antara suami dan isteri bukan hanya masalah suka sama suka, akan tetapi hubungan yang diikat dengan kesucian yang di dalamnya ada cinta, sayang, kepatuhan dan penghormatan satu sama lain. Emansipasi wanita bukan berarti merajai laki-laki. Emansipasi menempatkan perempuan sesuai dengan fitrahnya, sebagaimana yang di ajarkan RA. Kartini.

Ketiga, orang yang mabuk sampai dia sadar. Sebagaimana firman Allah dalam surat An-Nisa ayat 43.

“hai orang-orang yang beriman janganlah kalian mendekati shalat sedang kalian dalam keadaan mabuk sehingga kalian mengerti apa yang kalian ucapkan”.

Islam sangat membenci pemabuk. Mabuk adalah pintu dari segala bentuk kejahatan. Disamping juga akan merusak mental generasi bangsa.

Romli Santri Pondok Pesantren Darul Istiqomah Batuan Sumenep