Penulis: Abdi Kurnia Djohan
Rabu 30 Oktober 2019
Suatu hari Kiai Amir Ilyas, di Sumenep didatangi panitia imtihan salah satu pesantren. Kedatangan panitia tersebut selain untuk mengundang Kiai Amir menyampaikan ceramah, juga untuk meminta doa Kiai agar acara malam esok tidak turun hujan. Pada saat itu, Kabupaten Sumenep memang selalu diguyur hujan. Siang dan malam hujan selalu turun, sehingga banyak acara yang diadakan masyarakat yang "gagal" karena turunnya hujan.
Mendengar permintaan panitia tentang "menolak" hujan itu, Kiai Amir menyampaikan nasihatnya. Kurang lebih nasihat itu sebagai berikut:
" Hujan itu rahmat Allah, bagaimana mungkin saya menolak rahmat Allah? Kalau tidak turunnya hujan membuat kalian semua senang, tapi tidak turun hujan itu membuat makhluk Allah yang lain sedih. Kalau hujan turun, para petani senang karena sawah-sawah mereka dialiri air. Kebun-kebun mereka menjadi basah, dan tanah jadi subur. Tapi kalau hujan tidak turun, mereka sedih karena sawah dan kebun tidak dialiri air. Burung-burung dan semua hewan ternak juga sedih karena tidak ada air untuk diminum. Nah, kalau hujan tidak turun, yang senang hanya panitia dan hadirin. Dan kesenangan itu hanya karena pujian dan tepukan tangan bukan karena manfaat yang diberikan."
Panitia pun tertunduk malu mendengarkan nasihat Kiai Amir Ilyas tersebut. Namun sang Kiai tetap hadir di acara Imtihan yang diselenggarakan. Dan alhamdulillah, hujan turun setelah acara Imtihan itu selesai...
Rabu 30 Oktober 2019
Kompas |
Suatu hari Kiai Amir Ilyas, di Sumenep didatangi panitia imtihan salah satu pesantren. Kedatangan panitia tersebut selain untuk mengundang Kiai Amir menyampaikan ceramah, juga untuk meminta doa Kiai agar acara malam esok tidak turun hujan. Pada saat itu, Kabupaten Sumenep memang selalu diguyur hujan. Siang dan malam hujan selalu turun, sehingga banyak acara yang diadakan masyarakat yang "gagal" karena turunnya hujan.
Mendengar permintaan panitia tentang "menolak" hujan itu, Kiai Amir menyampaikan nasihatnya. Kurang lebih nasihat itu sebagai berikut:
" Hujan itu rahmat Allah, bagaimana mungkin saya menolak rahmat Allah? Kalau tidak turunnya hujan membuat kalian semua senang, tapi tidak turun hujan itu membuat makhluk Allah yang lain sedih. Kalau hujan turun, para petani senang karena sawah-sawah mereka dialiri air. Kebun-kebun mereka menjadi basah, dan tanah jadi subur. Tapi kalau hujan tidak turun, mereka sedih karena sawah dan kebun tidak dialiri air. Burung-burung dan semua hewan ternak juga sedih karena tidak ada air untuk diminum. Nah, kalau hujan tidak turun, yang senang hanya panitia dan hadirin. Dan kesenangan itu hanya karena pujian dan tepukan tangan bukan karena manfaat yang diberikan."
Panitia pun tertunduk malu mendengarkan nasihat Kiai Amir Ilyas tersebut. Namun sang Kiai tetap hadir di acara Imtihan yang diselenggarakan. Dan alhamdulillah, hujan turun setelah acara Imtihan itu selesai...