Hari Patah Hati Nasional: Ditinggal Kawin Pacar, Move on Dong - Atorcator

Atorcator

Menulis adalah usaha merawat kejernihan berpikir, menjaga kewarasan, dan menyimpan memori sebelum dunia terkatup.

Latest Update
Fetching data...

27 Maret 2018

Hari Patah Hati Nasional: Ditinggal Kawin Pacar, Move on Dong

Foto: surat jaman old

Penulis: Moh. Syahri

Mengingat mantan. Sesal atau kesal. Keduanya sama-sama cuma bikin capek hati. Kalau kamu capek, kamu bisa melangkah ke depan. 
(Ardelia kariza)

Kalau tau kayak gini, mendingan saya menjauh darimu dari dulu. Daripada saya harus menanggung beban sakit ini.

Gini loh.............
Semua orang pasti punya kenangan, entah kenangan itu manis atau pahit pastinya dia yang tau dan yang merasakannya. Kenangan yang bernuansa romantika biasanya sering dialami oleh anak muda. Gak semua soal cinta, tapi cinta tidak bisa lepas dari kalangan anak muda.

Saya tidak perlu menyebutkan orang yang menjadi sorotan saya kali ini, anggap saja si Fulan. Yang jelas ada tiga orang yang bisa dijadikan saksi hidup dalam kisah ini. Dan saya tidak perlu menyebutkan tiga orang tersebut, rasanya tidak elok lah..........

Si Fulan dikenal dengan sosok yang anti pacaran bahkan dia gak tau yang namanya pacaran itu apa, maklum masih bocah ingusan dan masih duduk di bangku kelas 6 SD. Waktu kelas 6 SD dia menjadi sosok teladan, ya istilahnya memecahkan rekor lah setelah sebelum-sebelumnya sering gagal dan gagal.

Karena menjadi sosok teladan banyak perempuan melirik atau naksir ke dia (pede banget sich), ya menganggapnya seperti itu karena dia juga gak terlalu ganteng-ganteng amet. ketika dia masuk SMP semakin banyak cewek yang naksir ke dia, sekali lagi bukan karena dia ganteng tapi karena dia pernah menjadi sosok teladan. Bisa dibilang ada 3 cewek yang naksir dia, wah aku juga pengin rek jadi orang pinter.

Eh ternyata orang pinter itu bisa jadi modal lho untuk manarik perhatian cewek. Ada bukti sejarahnya lho, daripada cinta kepada orang bodoh mendingan cari yang pinter dan cerdas. Hitung-hitung kalau masih sekolah bisa dibuat untuk membantu mengerjakan tugas dan menjawab soal. Wkwkwkwk

Dia bingung, mana yang harus dia pilih. Ketiga-tiganya cantik semua menurut dia. Tanpa berpikir panjang dia mengambil salah satu diantara mereka, anggap saja namanya siti Marisa. Dia sudah tidak kuat dengan godaan si cewek itu, tiap hari masuk kelas mesti dikasih senyuman manis dan manja. Akhirnya si Fulan nembak cewek itu dengan mengirimkan surat terlebih dahulu, entah isi suratnya seperti apa. Secara resmi si cewek menerima.

Mengirim surat jaman dulu itu dengan kertas manuskrip, gak seperti jaman milenial ini, gak ada WhatsApp, FB gak kenal apalagi Instagram. Terjadilah surat menyurat diantara mereka berdua, nanyak kabar dan lain-lain. Yah..... Namanya juga sudah resmi pacaran mesti ada lah yang mau dibahas apa. Di dalam surat itu sering menyinggung masa depannya, maksudnya dia berharap akan menjadi pasangan yang sah. Sudah merencanakan rumah, nama anak-anaknya siapa, pokoknya lek wes rabi konsepnya sudah ada. Ngono lho.......hihihihihi mesranya....tidak kalah sama siapa hayoooookkkkkkk

Dia menjalani hubungan selama 3 tahun lamanya, hubungan yang bisa dibilang cukup langgeng dan bahagia lah pada masanya dan hubungan yang bisa dibilang cukup sakral. Selama tiga tahun lamanya hubungan dia dengan siti sering mengalami peristiwa yang cukup dramatis, mulai dari sering cemburuan, saling curiga dan sering di adu domba sama temannya. Bahkan pernah disidang kepala sekolah karena ketahuan pacaran dan di tempeleng. Nyesek.....rek.... miris sekali. Namun mereka berdua kuat dengan semua itu sehingga hubungannya tetap langgeng.

Tiga tahun lamanya, hubungan mulai ada
keresahan diantara mereka berdua. Kabarnya siti sudah dijodohkan oleh orang tuanya sebelum mereka berdua pacaran. Namun si Fulan gak tau dan siti gak pernah ngasik tahu. Padahal dalam hubungan tersebut sudah merencanakan hubungan yang lebih serius. Si Fulan masuk zona copu, cowok kenak tipu. Karena ketidakterbukaan si cewek membuat si Fulan itu frustrasi dengan tersebarnya kabar itu. Bayangkan hubungan yang dibangun selama tiga tahun lamanya hancur karena ketidakterbukaan, sakit guyssss. Harapannya sudah pupus, walaupun sebelumnya sempat ingin melamar dia.

Si cewek tidak terima dengan semua itu, dia menganggapnya juga gak tau dengan semua itu. Dirinya belum merasa salah. Dia ngotot si Fulan harus melanjutkan hubungannya dengan dia. Namun si Fulan gak mau, dia sadar bahwa cewek seperti itu tidak pantes untuk dipertahankan. Dia sudah menghianati si Fulan, dia sudah bohong setelah sebelumnya ditanya gak punya pacar dan gak punya tunangan. Cewek macam apa ini tapi gak semuanya cewek seperti itu sih.

Kelas 3 SMP mau berakhir, kabarnya si siti benar-benar mau dikawinkan dengan tunangannya itu. Si Fulan mah biasa aja, masih banyak cewek yang ngantri kok setelah sebelum-sebelumnya mereka banyak yang naksir. Bahkan cewek-cewek yang sebelumnya mencintai fulan dia senang sekali mendengar kabar itu. Sepertinya si Fulan mau ditinggal kawin ne. Siapa suruh milih dia kenapa gak milih saya aja, kata si cewek itu.

H-3 menuju pelaminan, si cewek mengirim surat ke Fulan untuk bertemu, isi surat itu si cewek ngajak ketemuan disebuah tempat. Namun si Fulan gak dateng dan gak menanggapi surat itu sama sekali. H-1 lagi-lagi surat menghampiri si Fulan dengan tujuan yang sama, ngajak bertemu, si Fulan gak dateng lagi. Namanya juga sudah sakit hati. Tapi ada yang menakjubkan dalam surat terakhir itu si cewek mengatakan bahwa "aku mencintaimu sampai mati" waduhhhhh ne cinta benar apa mau main-main, jangan-jangan Hoak darrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr

Hari Patah Hati Nasional, mungkin itu lah yang pas disandang oleh si fulan hari itu walaupun banyak orang yang gak peduli, dimana si cewek benar-benar tidak peduli dengan hubungan yang dibangun melalui perjuangan yang cukup dramatis dengan si Fulan itu dan dia benar-benar kawin dengan tunangannya. Kabarnya sih dia dipaksa sama orang tuanya, masak ia gak ada cara lain untuk menolak. Ah omong kosong gua gak percaya dech.......

Sungguh malang nasib si Fulan itu, hanya saja dia gak pernah nangis apalagi sampai bunuh diri, ah ngapain harus nangis toh masih banyak cewek lain yang lebih setia. Si Fulan tetap tegar walupun dia harus mengalami patah hati. Ah ini kan cuma patah suatu saat pasti bisa diperbaiki kok yang penting jangan sampai  hancur, tenang aja........lagian ngapain harus dipikirkan dengan serius. Mulai berdalih dia, ya begitulah manusia ketika sudah dihadapkan pada suatu yang sifatnya dilematis semua sok bijak dan bisa jadi sok kuat. Hahahaha 😀

Eh tolong ya........
Jangan terlalu percaya pada janji-janji manis, yang benar-benar manis itu cuma gula dan madu. Jangan sampai tertipu. Dan jangan sampai jadi korban mulut manis.

Semakin sering kau membicarakan mantan kekasihku. Semakin aku akan teringat olehnya. Kalau kau benar-benar ingin aku berhenti memikirkan dia sepenuhnya. Berhenti jugalah mengaitkan apa pun dengan dirinya. 
(Boy Chandra)