Kisah Anak Menggendong Ibunya yang Mendapatkan Kubah Mutiara - Atorcator

Atorcator

Menulis adalah usaha merawat kejernihan berpikir, menjaga kewarasan, dan menyimpan memori sebelum dunia terkatup.

Latest Update
Fetching data...

22 Desember 2018

Kisah Anak Menggendong Ibunya yang Mendapatkan Kubah Mutiara


Penulis: Moh Syahri

Ibu adalah orang yang paling banyak berjuang melahirkan anak. Karena sebab beliaulah kita bisa melihat indahnya alam ini. Tak bisa kita bayangkan betapa mahalnya pengorbanan ibu saat kita mulai berada dalam kandungan. Tak hanya itu, ibu selalu penuh kehati-hatian dalam mengkonsumsi makanan demi sehatnya sang bayi yang ada di dalam kandungan.

Sehingga bukan sesuatu yang aneh jika Nabi mengatakan "Surga itu ada di telapak kaki ibu" karena perantara ibulah yang penuh keikhlasan dalam memperjuangkan lahirnya sang anak ke dunia ini. Tidak ada seorangpun yang menginginkan anaknya lahir dalam keadaan tidak selamat, tidak baik, lebih-lebih seorang ibu.

Maka sangat tidak pantas jika seorang anak tidak menghormati dan memuliakan ibu. Sebagaimana Rasulullah bersabda:

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ اِلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُوْلَ اللهِ مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِيْ قَالَ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أَبُوْكَ. رواه البخاري ومسلم.

Dari Abu Hurairah ra, ia berkata, “Ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW, lalu ia bertanya, ‘Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak aku perlakukan dengan baik?” Beliau menjawab, “Ibumu.” “Lalu siapa lagi?” “Ibumu” “Siapa lagi?” “Ibumu” “Siapa lagi” “Bapakmu.” (HR. Bukhari Muslim)

Baca Biasiswa itu Amanah Bukan Beban

Tidak ada yang bisa menandingi kemuliaan Ibu. Rasullullah pun dengan tegas mengatakan bahwa ibu adalah orang yang paling berhak dihormat diperlakukan dengan baik dan selalu didoakan.

Ada sebuah kisah menarik yang saya kutip dari kitab "Durratun Nasihin Fil Wa'dzi Wal Irsyad" karangan Syaikh Ustman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syakirul Khubari. Pada suatu hari, Nabi Sulaiman melakukan safari atau perjalanan yang melintasi langit dan bumi, sehingga sampailah nabi Sulaiman di sebuah laut yang sangat dalam.

Di laut itu Nabi Sulaiman melihat ombak yang menggulung, kemudian Nabi Sulaiman menyuruh angin untuk berhenti maka berhentilah angin itu. Kemudian Nabi Sulaiman memerintahkan setan untuk menyelam ke dalam laut. Setan yang sejak lama menjadi pengikut Nabi Sulaiman, tentu ia sangat tunduk kepada beliau. Maka menyelamlah setan itu atas perintah Nabi Sulaiman.

Baca Tahlil Sejuta Manfaat dan Kekesalan

Setelah setan sampai di dasar laut, setan melihat sebuah kubah yang terbuat dari mutiara putih yang tidak ada lubangnya sama sekali. Kemudian setan itu membawa dan meletakkannya di hadapan nabi Sulaiman. Nabi Sulaiman heran, kaget melihat kejadian itu. Kemudian beliau berdoa kepada Allah untuk membukakan pintu kubah itu, dan terbukalah pintu kubah itu. Ternyata di dalam kubah itu ada orang yang sudah tua sekali yang sedang bersujud.

Maka Nabi Sulaiman bertanya: Siapa kamu, apakah kamu malaikat atau jin atau manusia? Kemudian dia menjawab, "Saya hanya manusia biasa". Kemudian Nabi Sulaiman bertanya lagi, "Kamu kok bisa mendapatkan kemuliaan seperti ini? Maka ia Menjawab, "saya selalu berbuat baik kepada kedua orang tua. Ketika ibu saya sudah lemah, tidak punya kekuatan untuk berjalan, sayalah yang selalu menggendongnya kemana-mana.

Dan doa yang selalu dipanjatkan ibu kepada saya adalah "Ya Allah, berikanlah anak saya sikap qonaah (menerima), dan setelah saya meninggal jadikanlah tempat tinggal dia tempat yang tidak ada di langit dan di bumi.

Dan setelah ibu saya meninggal, saya jalan-jalan ke tepi pantai/pinggir pantai. Saya melihat sebuah kubah dari mutiara. Kemudian saya mendekati kubah itu. Dan kubah itu akhirnya terbuka juga. Maka saya coba masuk kedalamnya. Kemudian tiba-tiba kubah ini tertutup dengan izin Allah.

Saya tidak tahu didalamnya ada udara apa tidak. Saya juga tidak tahu apakah saya ini sedang berada di bumi, yang jelas Allah selalu memberikan Rezeki kepada saya selama ada di dalam kubah itu.

Nabi Sulaiman bertanya lagi, "lantas bagaimana cara Allah SWT memberikan rezeki kepadamu di dalam kubah itu? Nabi Sulaiman menunjukkan wajah keheranan. Kemudian ia menjawab, "ketika saya datang atau masuk ke kubah ini, Allah SWT langsung menciptakan sebuah pohon dan di pohon itu terdapat buah-buahan, maka lewat itulah Allah memberikan rezeki kepada saya.

Dan ketika saya haus, dari pohon itulah air yang sangat putih lebih putih dari susu, lebih manis dari madu, lebih dingin dari salju keluar memberikan kesejukan untuk menghilangkan haus.

Kemudian Nabi Sulaiman bertanya lagi, "bagaimana kamu bisa mengetahui antara malam hari dan siang hari di dalam kubah itu?

Orang tua itu menjawab, "ketika sudah menjelang matahari terbit atau fajar subuh maka kubah itu berubah jadi putih, dengan seperti itu saya tahu bahwa ini menunjukkan siang. Dan ketika menjelang matahari terbenam maka kubah itu berubah menjadi gelap, maka saya tahu bahwa itu menunjukkan datangnya malam.

Dari kisah di atas, menunjukkan bahwa ibu adalah orang yang selalu mendoakan anak-anaknya yang terbaik. Doa ibu adalah doa yang penuh mustajab. Anakyang selalu berbakti kepada orang tua dijamin Allah akan memberikan rezeki yang cukup.

Wallahu'alam

Sumber foto: muslimah.web.id