mimpi |
Penulis: Moh Syahri
Atorcator.Com - Beragam macam mimpi kadang menghampiri orang yang sedang pulas tidur. Dan ini sesuatu yang lumrah terjadi kepada manusia normal.
Tak jarang,
mimpi itu datang kadang seolah-olah memberikan kesan sial, celaka, dan akan ada
sesuatu yang buruk menimpanya. Padahal tidak semuanya demikian. Makanya guru
agama saya pernah menyarankan untuk tidak sembarangan menceritakan mimpi kepada
orang lain, agar supaya tidak ditafsiri jelek oleh orang lain.
Lantas,
apakah semua mimpi itu benar adanya dan boleh untuk dituruti, ataukah itu hanya
muslihat setan untuk menjebak manusia. Ternyata tidak semua mimpi itu benar dan
boleh untuk dituruti. Berikut kisah Abdul Qodir Al-Jailani:
Pada suatu
hari Syekh Abdul Qodir Al-Jailani melihat sebuah tulisan di langit yang cukup
membuat dirinya tertegun, bacaannya ”abahtu Laka al-muharramat” (Aku halalkan
untukmu perkara-perkara yang telah aku larang). Setelah membaca tulisan Syekh
Abdul Qodir Al-Jailani nampak marah dan membentak seraya berkata: “ikhasya’
ya la’in” (Bangsat kamu setan-setan terkutuk).
Kemudian
ada santrinya bertanya “Mengapa njenegan membentak seperti itu ya syekh?” Syekh
Abdul Qodir menjawab “Innallaha la ya’muru bil fakhsya’” (sesungguhnya
Allah tidak akan memerintahkan sesuatu yang keji).
Dari kisah
ini, menjadi jelas bahwasanya Allah tidak mungkin menghalalkan apa yang sudah
diharamkan. Sebab yang halal sudah jelas dan yang haram pun sudah jelas seperti
yang disabdakan Rasulullah dalam beberapa hadis.
Oleh karenanya,
mimpi yang tidak baik tidak boleh kita turuti atau kita tafsirkan secara
otoritatif itu jelek. Karena kadang ada sebagian mimpi yang jelek justru
memberikan efek sebaliknya.
Memang ada
ilmu tentang tafsir mimpi. Akan tetapi itu bukan tafsir yang memiliki otoritas
kebenaran yang mutlak. Sehingga perlu kiranya kita selalu mengharap sesuatu
yang baik dan benar menurut Allah Swt, sebab tak semuanya mimpi itu datang dari
kekuasaan Allah tapi juga ada yang datang dari muslihat setan.