tribun-medan |
Penulis: Rumadi
Ahmad
Atorcator.Com -
Dalam hitungan cepat (quick count) sejumlah lembaga survey --yang
menurut saya-- kredibel, pasangan 01 unggul dari padangan 02 dengan selisih
sekitar 8-9 persen. Pasangan 02 tidak terima. Capres 02 mengumumkan bahwa
mereka punya exit poll sendiri dan mengklaim menang dengan perolehan suara 55
persen. Agak malam, ada update dari Capres 02, mengumkan sudah melakukan real
count dengan perolehan suara sebesar 62 persen. Gak usah ditanya bagaimana
perhitungan dilakukan.
Bagaimana
membaca klaim itu. Kalau saya sederhana saja. Lembaga-lembaga survey yang
berani membuat quick count di TV, kalau dalam ushul fiqih, mereka sudah sampai
pada level "mujtahid". Jika hasil dari penghitungan para
"mujtahid" itu relatif sama, maka di situ sudah terjadi ijma', bukan
hanya ijma' sukuti, tapi jahri. Karena itu saya percaya, para
"mujtahid" tersebut tidak akan mungkin bersekongkol dalam kesesatan.
"La tajtam'u ummati 'ala dhalah" (umatku --kata Nabi Muhammad-- tidak
akan mungkin bersepakat dalam kesesatan).
Bagaimana jika
ada yang mempunyai pendapat yang berbeda. Anggap saja itu riwayat yang
"syadz", riwayat menyendiri yang kesahihannya diragukan.
Boleh percaya,
boleh juga tidak. Silahkan saja. Kita tunggu saja hasil resmi dari KPU. Apakah
ijma' lembaga survey tersebut benar atau salah. Gak usah eyel-eyelan.
Ciputat, 17
April 2019
Rumadi Ahmad