Penulis: Ach
Dhofir Zuhry
Atorcator.Com -
Memilih yang terbaik di antara yang baik itu gampang, memilih di
antara yang baik dan buruk tentu lebih mudah. Yang kacau dan harus ngelus
dengkul adalah memilih yang terbaik di antara yang buruk-buruk. Gegara inilah
banyak golput dan golcuk setiap Pemilu.
Golput tidak
pernah menjadi pemenang di negara manapun, jangan lupa, Trump menang pemilu di
AS gara-gara menggoreng isu agama dan menyebar disinformasi untuk golput. Di
Prancis Le Pen juga mengunakan isu agama dan gerakan populisme kanan, di
Belanda ada Great Wilders, dan di Jerman siapa lagi kalau bukan Lutzbachman.
Ada ujar-ujar
lama yang sesat-menyesatkan bahwa Pemilu itu pesta demokrasi, tak kebagian
demokrasi ra popo, yang penting kebagian "pesta". Anehnya,
disinformasi ini selalu aktual menjelang Pemilu.
Memang, politik
elektoral adalah sarang paling empuk bagi para tengkulak, predator, oligark,
para bandit dan mafia. Apapun itu, kita harus tetap optimis dan menjadi bagian
dari solusi, kita harus memilih agar yang terjahat tidak berkuasa. Indonesia
ini didoakan Nabi disujudi para Wali, oleh karena itu, golput itu gak ada
keren-kerennya blas!
Nah, apakah di
Indonesia golput (golongan putih), golcuk (golongan cuek), golseng (golongan
iseng-iseng), golpak (golongan para perompak), goljom (golongan anti jomblo)
atau golongan baju putih-putih yang menang? Semoga NKRI aman dan damai...
Agar hati kita
gembira, mari kita menyanyikan lagu anak-anak berjudul "Pelangi" tapi
dengan sedikit perubahan lirik:
Caleg-caleg
Parpol alangkah banyakmu
Merah kuning hijau
warna benderamu
Aku sudah tahu
banyak tipu-tipu
Caleg Parpol
ciptaan Tuhan
Sekali lagi,
anak-anak...
Caleg-caleg
parpol alangkah banyakmu
Belang biru
hitam warna benderamu
Rakyat sudah
tahu jangan lagi tipu
Pelangi-pelangi
ciptaan Tuhan