WAgroup |
Penulis: Muhammad
Jawy
Atorcator.Com -
Beberapa hari sebelum perhelatan Pemilu 2019 digelar, ada pertemuan
penting antara Prabowo dengan Ustadz Abdul Shomad, juga Jokowi dengan Habib Luthfi
bin Yahya dan Mbah Moen. UAS memberikan minyak wangi dan tasbih kesayangannya
ke Prabowo, Mbah Moen memberikan syal hijau dan Habib Luthfi memberikan tasbih
berwarna biru.
Tentu saja itu
hadiah bukan tanpa makna. Para tokoh agama itu tahu bahwa sikap kedua capres
itu sangat menentukan situasi pasca pemilu, apakah aman atau tidak. Mereka
tahu, bahwa akan ada yang menang, dan ada yang kalah.
Tasbih itu
adalah alat bantu untuk memudahkan menghitung dzikir, bagi yang menang,
tentunya supaya tidak kemudian jumawa, tetap menjaga keawasan diri bahwa
kemenangan itu adalah kehendak Allah SWT, sehingga ia tak akan lupa diri kepada
Sang Maha Pencipta. Dengan tasbih itu juga si pemenang diminta untuk tetap
menjaga hati dan lisannya, supaya mengutamakan kepentingan bangsa, merangkul
dan mempersatukan Indonesia kembali, setelah sempat dikoyak kerukunannya akibat
brutalnya kampanye selama ini.
Bagi yang
kalah, tasbih itu akan sangat penting gunanya, untuk membantu mengendalikan
emosi, marah. Dzikir yang dilantunkan juga bisa membantu segera menemui
realitas yang ada, bahwa kekalahan di pemilu itu adalah bagian dari
kehendak-Nya yang harus diterima dengan legowo. Tasbih itu alat bantu, supaya
keluhan, sambatan, tambatan itu hanyalah kepada Sang Maha Pencipta, apalagi
sebagai pemimpin, bukan ke media sosial, media, atau masyarakat yang berpotensi
semakin memecah belah bangsa.
Saya mengajak
Prabowo dan Jokowi, gunakan sesering mungkin tasbih itu, apalagi di saat ini
dimana apapun perkataan Anda berdua, sangat mempengaruhi kedamaian publik.
Sumber: Status Facebook Muhammad Jawy