Sejarah Kecurangan Penguasa-Penguasa - Atorcator
Latest Update
Fetching data...

Senin, April 22, 2019

Sejarah Kecurangan Penguasa-Penguasa

NU-online

Penulis: Nurbani Yusuf

Atorcator.Com - Sayyidina Ali ra pun dicurangi hingga tiga kali-- Politik memang tak pernah bisa benar-benar bersih--ketika agama bertaut dengan politik, politik tak jadi bersih karena agama tapi agama sudah pasti terkotori politik--

Tanyakan pada Sayidina Ali tentang peristiwa baiat. Apakah dia legowo atau merasa ditinggal atas nama darurat. Ali ra masih sibuk merawat Jenazah Rasulullah saw saat ribut antara muhajrin dan anshar di rumah Abu Ubadah berlangsung. Perdebatan yang nyaris membawa perpecahan umat Islam itu berlangsung hingga baiat khalifah Abu Bakar pun tanpa kehadiran Ali ra.

Sayidina Ali ra  berkata: Semoga ini bukan tipuan Anda ... ", kata Sayyidina Ali ra kepada Abdurrahman bin Auf ra semenda Usman ra .. ". 'Mereka tidak akan berbeda pendapat. Mereka akan mengangkat satu sama lain .. ' demikian pernyataan Ali ra kepada Ibnu Abbas pamannya. Ali ra menangkap aroma konspirasi untuk mengangkat Sayidina Ustman ra sebagai khalifah pengganti Umar bin Khattab ra dan menyingkirkannya.

Perang Shifin dimenangkan mutlak Sayidina Ali tapi berbalik saat di meja runding. Abu Hasan Al Asy'ari ra salah seorang ulama zuhud yang di utus mewakili Sayidina Ali ra tak cukup imbang menghadapi kecerdikan dan kematangan diplomasi Amru bin Ash ra politisi senior mantan gubernur Mesir yang mewakili Mu'awiyah ra. Kekuasaanpun berpindah para pengikut Ali ra kecewa dan membrontak.

Perang Bubat adalah paduan kecerdikan dan kelicikan Gajah Mada untuk mengalahkan kedigdayaan Prabu Siliwangi. Sang Diyah Pitaloka menjadi upeti dan tanda takluk. Perang Bubat sudah cukup untuk menjadi alasan bagi penduduk tlatah Parahyangan tak mengaku diri sebagai orang Jawa--hingga kini seteru antara aremania dan the-vicking juga masih kental terasa.

Ken Arok pun naik tahta dengan cara yang kurang lebih sama--setelah selingkuh dengan Ken Dedes iapun membunuhi semua rival politiknya dengan keris mPu Ganding dan mengurbankan sahabat karibnya Kebo Ijo sebagai tumbal.

Perang head to head untuk merebut Kesultanan Pajang juga berlangsung menarik. Dimas Sutawijaya yang didukung Sunan Kalijogo dan Pangeran Arya Penangsang yang di dukung Sunan Kudus pun kalah taktik. Atas saran Sunan Kalijogo--Sutawijaya menunggang kuda betina untuk bisa mengalahkan. Cara cerdik mungkin juga licik.

Apakah naiknya jendral Soeharto menggantikan Soekarno juga bersih ? Tanyakan pada Mega, apakah poros tengah itu bukan kecurangan atau pada Gus Dur apakah impeachment itu bukan cara licik? Konon Gus Dur saking kesalnya mendoakan Amien Rais akan menjadi 'gelandangan-politik' atas ulahnya itu. Saat ditanya apakah Gus Dur memaafkan ? .. .. "memaafkan sih iya tapi melupakan tidak .. ! Jawab Gus Dur pedas dalam acara Kick Andy.

Sama sekali tidak bermaksud membenarkan kecurangan, tapi itulah realitas politik--sebab yang menuduh curang--tak lantas jadi bersih ... ".

@nurbaniyusuf
Komunitas Padhang Makhsyar