Penulis: Khumairatul
Khairiyah
Atorcator.Com -
Senja kemarin seseorang datang mengantarkan sekarung beras ke rumah
saya. Ia menyodorkan karung itu kepada Emak saya sambil berkata
"Jangan
lupa pilih caleg nomor sekian ya, Bu." Emak saya hanya menerima sambil
tersenyum.
Setelah selesai
salat Isya, Emak mengajak seorang tetangga untuk ikut bersamanya. Beliau
membawa karung itu dan menaikkannya ke atas motor. Tidak lama kemudian, beliau
telah tiba kembali di rumah. Saya pun akhirnya membuka suara.
"Karung
beras tadi dibawa ke mana, Mak?" Tanya saya.
"Emak
kembalikan ke rumah calegnya." Jawab Emak enteng. Kebetulan emak memang
kenal dan tahu rumah caleg itu. Emak juga sudah yakin bakalan milih caleg itu
pas nyoblos nanti. Saya semakin penasaran dengan apa yang terjadi.
"Trus,
Emak bilang apa ke dia?"
"Emak
tanya, ini beras apaan? Dia jawab kalau ini beras zakat. Ya Emak jawablah,
kalau mau ngasih zakat bukan begini caranya. Datanglah sendiri ke rumah untuk
memberikannya. Eh, dianya langsung ganti jawaban, dia bilang itu beras sedekah.
Emak jawab lagi, kalau mau sedekah kenapa waktunya sekarang, bertepatan banget
dengan pemilu? Ia jadi gelagapan dan akhirnya berkata jujur kalau sebenarnya
dia takut suara untuknya akan beralih ke caleg yang lain karena kemarin banyak
yang kampanye di sini. Begitu katanya." Jelas Emak panjang lebar.
"Trus,
Emak bilang apa?"
"Ya, kalau
untuk itu, saya gak bisa terima ini." Emak menunjuk sekarung beras itu.
"Alhamdulillah,
dari 1000 orang, baru satu ini yang mengembalikan." Emak tersenyum kecut
lalu pamit pulang.
"Trus,
Emak masih mau memilih dia pas nyoblos nanti?" Tanya saya penasaran. Tak
ada jawaban. Beliau hanya tersenyum dan saya tahu sekali arti senyuman itu.
Sekelumit kisah sebelum nyoblos