solopos |
Penulis: Haryo Setyo Wibowo
Atorcator.Com - Luangkan waktu untuk melihat. Bukan untuk mengajak bersedih,
bukan ajakan untuk golput, bukan untuk menggerakkan pembangkangan terhadap
negara, tetapi agar kita tidak lupa mensyukuri nikmat. Penting agar tidak lupa
bahwa kekayaan alam yang kita miliki sebenarnya "meminjam anak cucu".
Jangan dirusak dengan
mengatasnamakan pemanfaatan, agar generasi sesudahnya dapat memanfaatkannya.
Lagi pula semua ajaran agama mengajarkan bahwa SDA merupakan faktor endowment yang harus dijaga kelestariannya.
Film ini tepat memotret, mengapa
para pemimpin yang tengah adu kuat di arena politik bisa bergandengan, tidak
seperti supporternya? Iya, karena kepentingannya sama. Karena ada estafet yang
harus dipertahankan jangan sampai tongkatnya jatuh.
Petunjuknya jelas kok kalo kita
jeli belajar sejarah pembangunan. Kita akan melihat orang disuruh transmigrasi,
buka hutan dan mengembangkan perekonomian sederhana. Setelahnya infrastruktur
dipersiapkan, alat berat bisa masuk, tambang dimulai, dan penduduk akhirnya
terteror.
Luangkan waktu sesudahnya untuk
berdoa bagi masyarakat yang menjadi korban terdampak "pembangunan".
Semoga Tuhan memampukan mereka. "Hanya nasib baik" yang akan menolong
mereka, bukan kebijakan A atau B, 01 atau 02.
Untuk banyak orang, ini mungkin
cerita baru. Padahal selama puluhan tahun memang polanya (pembangunan) seperti
itu. Tapi bagaimana lagi, nyali memang telanjur babak belur kalah dengan
rupiah. Sehingga cerita seperti ini tidak banyak menjangkau masyarakat.
Terima kasih untuk tim watchdoc
yang bekerja luar biasa. Semoga Tuhan melindungi anda sekalian.
Sumber: Facebook Haryo Setyo Wibowo