Apakah "Setan Gundul" Dibelenggu Juga di Bulan Ramadan? - Atorcator
Latest Update
Fetching data...

Kamis, Mei 09, 2019

Apakah "Setan Gundul" Dibelenggu Juga di Bulan Ramadan?

Knrp.org
Penulis: Ahmad Syafi'i

Atorcator.Com - Hadits tentang dibelenggunya setan di dalam  bulan Ramadan adalah hadits yang  shahih menurut Imam Bukhari dan Imam Muslim. Dari Abu Hurairah radiyallahuanhu bahwa Rasulullah SAW.

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص.م.: إِذَا دَخَلَ شَهْرُ رَمَضَانَ فُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوابُ جَهَنَّمَ وَسُلْسِلَةِ الشَّيَاطِيْنَ

Dari Abu Hurairah radiyallahuanhu bahwa Rasulullah SAW telah bersabda, “Apabila  bulan  Ramadan datang, maka pintupintu surga akan dibukakan dan pintu-pitu neraka  akan ditutup serta setan-setan akan dibelenggu.” (HR Bukhari Muslim).

Sesaat setelah selesai kusampaikan hadis di atas, salah satu jama'ah ada yang bertanya: "Jika memang benar para setan itu dibeleggu, lantas bagaimana dengan fenomena "Setan Gundul" yang marak diperbincangkan di awal-awal bulan puasa ini?

Posisi Setan Gundul?

Hadits yang menyatakan  bahwa  setan-setan dibelenggu pada  bulan  Ramadan  ini  adalah  hadis  shahih dari  segi  isnad dan diriwayatkan oleh sejumlah ulama hadis, antara lain Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Ahmad, Ibnu Huzaimah dan lain-lain. Yang bermasalah  dari  hadits  di  atas  bukan  dari  segi keshahihannya, melainkan dari  bagaimana cara kita memahami makna dibelenggunya setan di bulan Ramadan.

Sebagian orang bertanya, kalau memang benar di bulan Ramadan semua setan itu dibelenggu, kenapa di dalam bulan suci itu tetap masih  ada  saja  kejahatan, kemaksiatan, bahkan juga pembunuhan  dan  serentetan dosa besar, yang dilakukan oleh umat Islam secara terang-terangan? Dan pertanyaan ini memang sedikit menggelitik rasa ingin tahu kita. Benar, bahwa di bulan Ramadan itu  setan  dibelenggu, lalu kenapa kalau sudah dibelenggu, masih saja ada kejatahan?

Para ulama mencoba memberi beberapa penjelasan mengenai maksud dari sabda Rasulullah SAW  bahwasanya setan-setanitu“dibelenggu” pada bulan suci Ramadan. Antara lain penafsiran mereka adalah:

1. Tidak Bisa Leluasa Mengganggu

Pendapat lain menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan terbelenggunya  setan  adalah  bahwa  setan  tidak bisa leluasa untuk mengganggu dan mencelakakan manusia tidak seperti biasanya. Mengapa? Karena di bulan Ramadan umumnya orang-orang sibuk dengan shaum, membaca Al-Qurandan berdzikir. Dan kegiatan merek ini membuat setan menjadi terbelenggu untuk leluasa menggoda dan mencelakakan manusia. Ruang gerak mereka menjadi lebih terbatas, dibandingkan dengan har-hari di luar bulan Ramadan.

2. Yang Dibelenggu Hanya Setan yang Membangkang

Sedangkan pendapat lain lagi mengatakan bahwa yang dibelenggu bukan semua setan, melainkan hanya sebagiannya saja. Mereka adalah setan-setan yang membangkang, sebagaimana dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Huzaimah, Nasa’i, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al -Hakim. Dari Abu Hurairah Ra. Rasulullah SAW bersabda, “Pada malam pertama bulan Ramadan setan-setan  dibelenggu,  yaitu setan-setan yang membangkang.”

3. Setan Tidak Mampu Menggoda dan Menyesatkan

Yang dimaksud dengan “dibelenggu” merupakan suatu ungkapan akan ketidak-mampuan setan untuk menggoda dan menyesatkan manusia. Jika ada pertanyaan, mengapa masih banyak terjadi kemaksiatan pada bulan Ramadan? Bukankan setan-setan yang biasa menggoda manusia telah dibelenggu?  Berdasarkan pengertian di atas, para ulama menjawab pertanyaan tersebut dengan empat jawaban:

Pertama, Dibelenggunya setan hanya berlaku bagi mereka yang melakukan ibadah shaum dengan penuh keikhlasan.

Kedua,Yang dibelenggu hanya sebagian setan saja, yaitu setan yang membangkang sebagaimana dijelaskan di atas.

Ketiga, Yang dimaksud adalah berkurangnya tindak kejahatan atau perilaku maksiat. Dan hal tersebut dapat kita rasakan meskipun masih terjadi tindak kejahatan atau kemaksiatan tapi biasanya tidak sebanyak di bulan-bulan lainnya.

Keempat, Tidak mesti dengan dibelenggunya setan maka kemaksiatan akan hilang atau terhenti, karena masih ada sebab-sebab lainnya selain setan. Bisa jadi kemaksiatan tersebut timbul karena sifat jelek manusianya, adat istiadat yang rusak, lingkungan masyarakat yang sudah bobrok, serta kemaksiatan tersebut bisa juga disebabkan oleh setan-setan dari golongan manusia.

4. Terhalangi dari Mencuri Dengar Berita dari Langit

Sedangkan pendapat lainnya lagi seperti apa yang dikatakan oleh Al-Hulaimi, di mana beliau  berpendapat bahwa yang dimaksud dengan setan-setan di sini adalah setan-setan yang suka mencuri berita dari langit. Malam bulan Ramadan adalah malam turunnya Al-Quran, mereka pun terhalangi untuk melakukan dengan adanya “belenggu” tersebut. Maka akan menambah penjagaan sehingga setan-setan tersebut tidak mampu melakukannya lagi.

[Lihat Fathul Bari IV/ 114-115, ‘Umdatul Qari X/386 dan Ikmalul Mu’lim IV/6]

Nah, merujuk pada keterangan di atas, Anda bisa menyimpulkan sendiri, di mana posisi "Setan Gundul" itu...!!!!