Cerita Rusuh "Paket Hemat" - Atorcator
Latest Update
Fetching data...

Kamis, Mei 30, 2019

Cerita Rusuh "Paket Hemat"

Ilustrasi foto (Tempo)
Penulis: Dimas Supriyanto

Atorcator.Com - Meski kerusakan dan kerugian yang diakibatkannya fatal - namun kerusuhan 21 - 22 Mei 2019 di depan Bawaslu dan kawasan Tanah Abang, Petamburan serta Slipi, dua hari lalu, termasuk kecil. Hanya sekelas tindak kriminal biasa.

Saya membayangkan untuk membela kubu capres yang kalah - tapi ngeyel menolak kalah -  di Pilpres 2019 ini - skala rusuhnya meluas, sporadis dan merata seluruh ibukota - seperti Mei 1998. Bahkan seIndonesia. Pokoknya ngeri, dah!!

Apalagi didukung puluhan pensiunan jendral di belakangnya.

Nyatanya,  cuma kelas preman ABG Tanah Abang - level rusuh antar ormas rebutan lahan parkir.

"Mereka sudah kehabisan dana, jadi rusuhnya 'paket hemat' saja, " komentar redaktur portal berita online ternama diiringi suara tawa terkekeh, lewat telepon, kemarin. 

Para perusuh yang dibekali Rp300 ribu per orang untuk mengamuk dan bertaruh nyawa melawan aparat nampaknya hanya tiga gerombolan makhluk jenis ini:

(1). Pemabuk - yakni pemabuk alkohol dan pemabuk agama

(2).  Pemalas dan pengangguran

(3). Mereka yang sudah tercuci otaknya oleh Hoaks.

Semakin nyata capres kalah ditinggalkan pendukungnya. 

PKS yang sukses mengumpulkan massa di GBK sudah puas dengan perolehan suara di TPS dan tak peduli lagi pada nasib sekondannya - yang tidak jelas ke-Islam-annya itu.

Partai Demokrat sudah patah arang, malah sesama pendukungnya saling caci maki di Twitter dan menyalahkan, dengan cara saling menghina, sampai level paling jorok. Twitwar yang tidak intelek sama sekali. Dampak sowan sang Pangeran AHY ke istana pak De.

Maka kubu 02 bertahan, ngeyel, "kekeuh sumekeuh", bersama PAN -  yang sudah setengah hati juga.

Maka, tak heran mereka mengandalkan preman jalanan, makhluk bertato, robot rusak bernyawa, ABG culun, selevel anak buah Hercules Cs - yang selama ini dikenal sebagai sohib Wowo -  tapi kali ini didatangkan khusus dari Banten dan Jabar.  Perusuh "impor".

Mobil ambulan partai pun dikerahkan untuk mengangkut batu dalam rangka "menghemat anggaran rusuh"!

Kocak, boleh!

Agak mengenaskan sebenarnya.

Tapi juga menjijikan.

Soalnya naluri lamanya kumat. Rusuh. Menyusahkan rakyat!

Typikal anak nakal -  bawaan bengal, didikan brandal - terbiasa brutal.

Tapi levelnya pensiunan jendral.


Jijay...akh...