Poskota.news |
Atorcator.Com - Anggota polisi dan Brimob yang berjaga di depan kantor Bawaslu
mendapat cemooh dari peserta unjuk rasa pendukung capres Prabowo Subianto,
Jumat (10/5). Cemooh ini justru terjadi ketika aparat keamanan mencoba
mendinginkan aksi dengan melantunkan selawat.
Demonstran yang menamakan dirinya sebagai Gabungan Elemen Rakyat untuk Keadilan
dan Kebenaran (GERAK) sudah tiba di depan kantor Bawaslu di Jalan Thamrin
selepas salat Jumat. Ketika jumlah mereka sudah cukup banyak, puluhan anggota
Brimob muncul dari dalam kantor Bawaslu.
Sepintas, kemunculan anggota Brimob ini tak berbeda dari biasanya. Akan tetapi
petugas yang berjaga itu ternyata mengenakan serban dan peci. Melihat penampilan polisi yang
menjaga mereka berpakaian seperti itu, peserta unjuk rasa malah melempar
cemooh.
"Pencitraan, pencitraan! Jangan pakai peci dan sorban kalau masih
curang!" teriak sejumlah peserta.
Namun polisi bergeming. Dari dalam mobil pengurai massa, mereka menyenandungkan
salawat dengan volume audio yang disetel keras-keras. Mendengar hal itu, para
demonstran justru makin gerah.
"Percuma salawat kalau menzalimi!" seru salah satu peserta aksi.
"Minum aja pak! Duit enggak dibawa mati!" kata salah seorang peserta
lainnya.
Mendapat cemooh seperti itu, anggota
Brimob dengan atribut Muslim itu tak membalas. Mereka tetap bersiaga di depan
pintu masuk Bawaslu hingga peserta unjuk rasa bubar pada pukul 15.30 WIB.
Secara keseluruhan, unjuk rasa berjalan lancar dan kondusif. Peserta hanya
berorasi sambil beberapa kali bernyanyi. Adapun figur demonstran yang menonjol
pada kesempatan itu adalah Ustaz Ansufri Idrus Sambo, Habib Hanif Alattas, Neno
Warisman, Eggi Sudjana, Ferry Juliantono, dan Sufmi Dasco Ahmad. [cnn]
Sumber: TribunSantri.com