Khotbah: Ciri Dan Bahaya Ulama Su’ - Atorcator
Latest Update
Fetching data...

Jumat, Mei 03, 2019

Khotbah: Ciri Dan Bahaya Ulama Su’

hidayatullah

Penulis: Sunardian Wirodono

Atorcator.Com - Ini saya kutipkan beberapa, yang mudah kita temu di internet, agar kutbah-kutbah Jumat-nya, jika mau kutbah, lebih keren:

MENJUAL ILMU PADA PENGUASA
Kebinasaan bagi umatku (datang) dari ulama su’, mereka menjadikan ilmu sebagai barang dagangan yang mereka jual kepada para penguasa, masa mereka untuk mendapatkan keuntungan bagi diri mereka sendiri. Allah tidak akan memberikan keuntungan dalam perniagaan mereka itu [HR al Hakim].

MENUKAR KEBODOHAN SEBAGAI ILMU
Ibnu Rajab al Hambali mengatakan bahwa Asy Sya’bi berkata “Tidak akan terjadi hari kiamat sampai ilmu menjadi suatu bentuk kejahilan dan kejahilan itu sebagai bentuk ilmu. Ini semua termasuk dari terbaliknya gambaran kebenaran [kenyataan] di akhir zaman dan terbaliknya semua urusan”.

MEMBURU HARTA DAN TAHTA
Mereka adalah ulama agama untuk membedakan antara mereka dan ulama dunia, mereka adalah ulama jahat yang dengan ilmunya bertujuan untuk kesenangan dunia, mendapatkan pangkat dan kedudukan pada penduduk [lihat Sayyid Bakri bin Muhammad Syatha Ad Dimyathi, Kifayatul Atqiya wa Minhajul Asyfiya, hal. 70 dan Sayyid Muhammad Al Husaini Az Zabidi, Ithafus Sadatil Muttaqien bi Syarhi Ihya’i Ulumudin, hal 348].

SOMBONG DENGAN BANYAKNYA PENGIKUT
Penuntut ilmu ketiga adalah orang yang kesetanan. Ia menjadikan ilmunya sebagai jalan untuk memperkaya diri, menyombongkan diri dengan kedudukan, dan membanggakan diri dengan banyaknya pengikut. Ia masuk terperosok ke banyak lubang tipu daya karena dengan ilmunya itu harapan hajat duniawinya terpenuhi. [lihat Imam Al Ghazaly, Bidayatul Hidayah, hal. 7-8]

BERGAYA DENGAN PAKAIAN ULAMA
Ia di tengah kehinaan itu merasa dalam batinnya memiliki tempat mulia di sisi Allah karena ia bergaya dengan gaya ulama dan berpenampilan soal pakaian dan ucapan sebagaimana penampilan ulama di saat ia secara lahir dan batin menerkam dunia semata. [lihat Imam Al Ghazaly, Bidayatul Hidayah, hal. 7-8]

TIDAK MAU BERTOBAT
Orang ini termasuk mereka yang celaka dan dungu lagi terpedaya duniawi. Tidak ada harapan pertobatan, karena dirinya merasa sebagai orang baik (muhsinin). [lihat Imam Al Ghazaly, Bidayatul Hidayah, hal. 7-8]

SOMBONG DIPERMAINKAN NAFSUNYA
Sementara nafsunya saat demikian mempermainkan dirinya, menghadirkan impian, memberi harapan, mendorongnya untuk mengungkit-ungkit atas ilmunya di sisi Allah, dan memberinya ilusi bahwa ia lebih baik dari pada  sekian banyaknya hamba Allah yang lain [lihat Imam Al Ghazaly, Bidayatul Hidayah, hal. 7-8]

DISORIENTASI INTELEKTUAL
Tak memiliki integritas pribadi dan tak memiliki tanggungjawab intelektual. Sebab orientasinya hanya duniawi, sehingga menyalahgunakan ilmunya demi tujuan materialistik. Dari Abu Hurairah,Rasulullah    bersabda,”Barangsiapa mempelajari suatu ilmu yang seharusnya diharap adalah wajah Allah, tetapi jika ia mempelajarinya hanya untuk mencari harta benda dunia, ia tidak akan mendapati wangi surga di akherat nanti [HR. Abu Daud no. 3664, Ibnu Majah no. 252 dan Ahmad 2 : 338].

MENYALAHGUNAKAN ILMU
Siapa yang makan dengan memperalat ilmu, Allah membutakan kedua matanya (atau wajahnya di dalam riwayat Ad Dailami), dan neraka lebih layak untuknya [HR Abu Nu’aim dan Ad Dailami]

DIPERBUDAK SETAN DAN HAWA NAFSU
Bencana bagi umatku (datang) dari ulama su’, yaitu ulama yang dengan ilmunya bertujuan untuk mencari kenikmatan dunia, meraih gengsi dan kedudukan. Setiap orang dari mereka adalah tawanan setan. Ia telah dibinasakan oleh hawa nafsunya dan dikuasai kesengsaraannya. Siapa saja yang kondisinya demikian, maka bahayanya terhadap umat datang dari beberapa sisi. Dari sisi umat: mereka mengikuti ucapan-ucapan dan perbuatan-perbuatannya. [lihat Al Allamah Al Minawi dalam Faydh al Qadir VI/369]

MEMBELA PENGUASA ZOLIM
Ia memperindah penguasa yang menzalimi manusia dan gampang mengeluarkan fatwa untuk penguasa. Pena dan lisannya mengeluarkan kebohongan dan kedustaan. Karena sombong, ia mengatakan sesuatu yang tidak ia ketahui. [lihat Al Allamah Al Minawi dalam Faydh al Qadir Syarah Jami’  Shogir Imam Syuyuthi, VI/369]

MEMBUAT TIPU DAYA
Hati-hatilah terhadap tipu daya ulama su’. Sungguh, keburukan mereka bagi agama lebih buruk dari pada setan. Sebab, melalui merekalah setan mampu menanggalkan agama dari hati kaum mukmin. Atas dasar itu, ketika Rasulullah ditanya tentang sejahat-jahat makhluk . Beliau menjawab, Ya Allah berilah ampunan”. Beliau menyebut sebanyak tiga kali, lalu bersabda,”mereka adalah ulama su’”. [Hujjatul Islam Imam al Ghazali]

MENJILAT PENGUASA
Ulama su’ orang bergelar ulama atau intelektual yang menjilat penguasa dan menjadikan kaum kafir sebagai teman karib serta menafsirkan al Qur’an sekehendak nafsunya. Dengan bahasa Umar Bin Khathab, ulama su’ adalah mereka yang munafik tapi berilmu. | dikutip dari berbagai sumber di internet dan buku.