Pidato Kekalahan Pilpres yang Penuh Kehormatan dan Keteladanan - Atorcator
Latest Update
Fetching data...

Jumat, Mei 31, 2019

Pidato Kekalahan Pilpres yang Penuh Kehormatan dan Keteladanan

Ilustrasi foto (Hillary Clinton)
Penulis: Imam B Prasojo

Atorcator.Com - Saya berharap semua warga bangsa dapat menyimak dan memahami setiap kata apa yang diucapkan Hillary Clinton saat ia berpidato mengakui kekalahan dalam Pilpres melawan Donald Trump. Walaupun tak dapat dipungkiri, ia berkata dengan nada penuh kekecawaan, namun ia tampak begitu tegar dan sportif.

Saya terpana membayangkan betapa pahit kekalahan yang ia derita. Bahkan saya tak berkedip menyimak saat ia tak kuasa menelan ludah karena pahitnya merasakan derita.

Namun, bagi saya, pidato ini justru menampakkan begitu perkasa perempuan ini. Jiwa besarnya jauh melampuai pahitnya ludah yang tak mampu ia telan. Perhatikan saat ia mengucapkan dengan tegas dan tanpa ragu: "konstitusi kita menjamin peralihan kekuasaan secara damai. Kita tidak hanya menghormatinya tetapi juga menyintainya." 

Kemudian, Hillary pun mengajak para pemilihnya untuk berlapang dada menerima kenyataan ini, sambil tak lupa mengingatkan masa depan negerinya akan tetap cerah dan penuh dengan harapan.

What a Speech!

Note bagi yang ingin mengaitkan pidato ini dengan kondisi Indonesia:

Pemilu di manapun dan sampai kapanpun, pasti akan ada kecurangan selagi pesertanya manusia biasa. Semua kontestan tak mungkin bisa menjamin bahwa dirinya dan pendukungnya sama sekali bersih dari kecurangan. Semua punya potensi curang.

Persoalannya, kecurangan yang terjadi sistematis, terstruktur dan massive tidak? Bila diyakini ya, bawa ke MK dengan bukti-bukti meyakinkan, bukan opini. Bila MK tak juga dipercaya, mungkin solusinya bawa saja ke pengadilan Tuhan kelak di akhirat.

Sumber: Facebook Imam B Prasojo