Penulis: Nurbani
Yusuf
Atorcator.Com -
Firman Allah swt: 'Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya
(Fir'aun) dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut."
(QS. Taha: 44).
Allah
perintahkan kepada Musa as dan Harun as untuk bernasihat dengan lemah lembut
kepada Firaun: pemimpin paling zalim--paling sombong--paling culas paling
curang--paling brutal dan mengaku diri sebagai Tuhan yang dapat menghidupkan
dan mematikan. Menghalalkan semua cara dan kecurangan secara
sistematis--terstruktur dan massif
untuk
melanggengkan emperiumnya.
Kemudian Allah
mendoakan kepada Firaun agar ingat dan takut. Apa ada sekarang pemimpin sekelas
dan sehina Firaun? Lantas kenapa nasehat kita keras dan menyakitkan?
Imam Syafi’i
rahimahullah berkata, "Biasakanlah memberi nasehat pada saat sendirian.
Jauhkan nasehat dariku saat berada bersama orang lain. Sebab nasehat pada saat
bersama orang-orang adalah satu bentuk penghinaan yang tidak ingin aku dengar.
Bila engkau menentangku dan tidak mematuhi perintahku. Jangan gundah bila
engkau tidak diberi ketaatan."
Kasih sayang
tidak akan muncul pada para pencela--pemaki dan pelaknat. Kata-kata kasar lagi
kotor keluar dari lisannya, dia lupa bahwa semua kata-kata tadi juga bakal
kembali menimpa dirinya. Kebenciannya telah membutakan matahatinya untuk
menerima kebaikan dari orang yang dibenci nya. Sungguh sengsara orang yang
demikian.
Rasulullah saw
bersabda, "Tidaklah ada sikap lemah lembut dalam sesuatu kecuali ia akan
memperindahnya, dan tidaklah sikap lemah lembut diambil dari sesuatu kecuali ia
akan memperburuknya."
Wahai para
pemburu kekuasaan, tidakkah puasa ramadan kali Ini bisa
membuatmu rehat dan bertawakal kepada Allah?
Wahai para
penegak syariat percayalah Islam tak bisa ditegakkan sendirian?
Wahai para
penyeru dan penganjur kebaikan peecayalah kebaikan tak bisa tegak dengan cara
mencela dan melaknat
Wahai pemburu
keadilan. Keadilan ada dalam dirimu. Pada sikapmu terhadap orang yang kamu
benci.
Aku takut ya
Rabb jika ramadan kali ini tak juga membuatku ingat kepadamu--tidak melembutkan
hatiku dan tidak membuatku rendah hati--terus mencela dan memaki atas nama
agamamu--
Ya Allah,
limpahkan kepada kami rahmat-Mu yang luas, yang dengannya Engkau ampuni
dosa-dosa, Engkau hapus kesalahan-kesalahan, Engkau maafkan kekhilafan.
Lembutkanlah hati dan pikiran kami--agar mudah memaafkan kesalahan yang
ditimpakan kepada kami
Wahai Rabb Yang
Maha Lembut ...lembutkanlah hati para ulama panutan kami dan umara pemimpin
kami
Ya Rabb ..
jauhkan kami dari akibat buruk ulama syu' dan umara dzalim diantara kami ..
Amin
@Komunitas
Padhang Makhsyar