Media Ihram |
Penulis: Nurbani Yusuf
Atorcator.Com -
Di era digital--Fasilitas menggunjing dan sebar fitnah terbentang
luas. Di medsos kita bisa melakukan keduanya sekaligus: makan bangkai kawan
sendiri (ghiba) atau bunuh teman yang tidak kita sukai (fitnah). Kita juga bisa
pilih bangkai siapa yang bakal kita lahab sesuai selera. Semua lengkap
tersedia.
Dikisahkan
bahwa pada zaman Rasulullah saw ada dua orang wanita yang berpuasa, lalu ada
yang menceritakan perihal keduanya kepada Rasulullah saw. Dia berkata,
“Wahai Rasulullah, di sini ada dua orang wanita yang berpuasa, keduanya hampir
mati karena kehausan.” Ternyata Rasulullah saw berpaling dan tidak
menggubrisnya. Orang itu pun datang lagi kepada beliau dan kembali menceritakan
kejadian tersebut.
Dia berkata,
“Wahai Rasulullah keduanya hampir mati.” Maka Rasulullah saw bersabda, “Panggil
keduanya.” Akhirnya kedua wanita itu pun datang. Rasulullah saw meminta untuk
diambilkan sebuah ember, lalu beliau bersabda, “Muntahlah!” Maka salah satu
dari keduanya pun muntahh, ternyata dia memuntahhkan air nanah bercambur darah
sehingga memenuhi setengah ember.
Lalu Rasulullah
saw memerintahkan kepada wanita yang satunya untuk muntah, dan dia pun
memuntahkan nanah bercampur darah sehingga ember itu penuh, lalu beliau
bersabda, “Kedua wanita ini berpuasa dari apa yang dihalalkan oleh Allah namun
malah berbuka dengan yang diharamkan oleh-Nya, keduanya duduk-duduk untuk makan
daging manusia.”
Di medsos kita
bisa melakukan keduanya sekaligus: makan bangkai kawan sendiri (ghiba) atau
bunuh teman yang tidak kita sukai (fitnah). Kita juga bisa pilih bangkai siapa
yang bakal kita lahab sesuai selera. Semua lengkap tersedia.
Berbuka dengan
bangkai--meski tak makan atau minum. Lantas apa yang kita dapat dengan haus dan
lapar. Saya pernah berpikir Pilpres akan segera selesaikan konflik dan selisih
tapi terhyata salah. Sebab kemudian muncul materi ghiba lain yang tak kalah
krusial.
Saya hanya
cemas ketika ghiba menjadi sejenis narkotika yang membuat banyak orang
ketagihan. Hidup serasa tak lengkap tanpa makan daging bangkai kawannya ..
lantas dimana puasa yang kita banggakan itu. Ironis memang.
@nurbaniyusuf
Komunitas
Padhang Makhsyar