Menghidupkan Orang Mati, Karomah Waliyullah Al-Bin Yahya - Atorcator
Latest Update
Fetching data...

Senin, Juli 01, 2019

Menghidupkan Orang Mati, Karomah Waliyullah Al-Bin Yahya

Penulis: Abdul Adzim
Senin 1 Juli 2019 1:10
Ilustrasi foto/abduladzim

Atorcator.Com - Dalam sebuah pengajian umum, di acara resepsi pernikahan tempo hari. Aku terpukau dengan cerita Sang Dai tentang karomah para wali yang luar biasa di luar nalar manusia. 

Melalui riwayat Habib Luthfi, Beliau mengikisahkan. Suatu ketika Imam Yahya bin Hasan atau yang masyhur dengan sebutan Bin Yahya yang juga keturunan Syekh Abdul Qadir Jailani berjalan dengan romobongan dari Tarim, Hadhramaut, Yaman, hendak ziarah ke Baitullah al-Haram Makkah kemudian ziarah ke makam Nabi Muhammad ﷺ.

Dalam perjalanan ke Madinah setelah dari Makkah, salah satu anggota rombongannya ada yang meninggal dunia. Kemudian dilaporkan kepada Imam Yahya bahwa ada anggota rombongan yang meninggal dunia. 

Mendengar hal itu, Imam Yahya datang dan memegang telinga orang tersebut sembari berkata: “Hai kamu! Yang saya ajak berziarah ke Jaddina (kakekku) al-Musthafa ﷺ jangan mati dulu. Nanti setelah berziarah ke jaddina al-Musthafa ﷺ, kalau mau mati, matilah. Ayo! qum biidznillah, hiduplah kembali dengan idzin Allah ﷻ.”

Dengan idzin Allah ﷻ dan karomah Imam Yahya bin Hasan, akhirnya seorang anggota rombongan yang mati itu hidup kembali. Tetapi ketika kembali sampai di Tarim setelah ziarah ke makam Baginda Nabi Muhammad ﷺ, orang tersebut meninggal dunia lagi. 

Konon karena mempunyai karamah bisa menghidupkan orang mati Imam Yahya bin Hasan disebut Bin Yahya. Namun dalam versi lain nama Yahya yang disandangnya atas pemberian dari ayah Beliau. Yang dengan maksud agar supaya mendapat keberkahan dari Nabi Yahya as. Dengan pengharapan semoga Allah ﷻ selalu menjadikan Beliau kelak seorang Waliyyullah yang dapat menerangi kalbu (hati) yang gersang dengan sinar keimanan. Dimana kemudian menjadi suatu kenyataan bahwa Waliyyullah Yahya bin Hasan menjadi seorang Wali sebagaimana pengharapan Sang ayah.

Wallahu'alam


  • Abdul Adzim Lahir di Surabaya. Domisili Bangkalan Madura. Alumni Pondok Pesantren Sidogir. Aktif mengajara di Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil Bangkalan.