Penulis: Redaksi
Kamis 26 September 2019
Atorcator.Com - Usai bertemu dengan presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 25 September 2019, Mohammad Nasir diminta presiden untuk bisa meredam mahasiswa yang demo terkait penolakan terhadap UU yang yang dianggap kontroversial.
Seperti dilansir dari tempo, Pemerintah ingin mahasiswa kembali ke kampus dan tidak turun ke jalan. "Arahannya adalah jangan sampai menggerakkan massa, jangan sampai melakukan sesuatu yang tidak diinginkan oleh keamanan, jangan sampai terjadi mengacaukan keamanan, jangan sampai terjadi," kata Nasir usai bertemu dengan presiden di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 25 September 2019.
Nasir menambahkan Sebaiknya mahasiswa lebih memilih jalan dialog daripada berdemo. Bahkan ekstrimnya Nasir tidak segan-segan akan memberikan sanksi kepada rektor yang memperbolehkan mahasiswanya berdemo untuk menyampaikan aspirasinya.
Karenanya Nasir dalam waktu dekat ini akan mendatangi kampus-kampus untuk mensosialisasikan itu. Pandangan pemerintah akan disampaikan oleh Nasir ke kampus-kampus agar kampus tak lagi mengizinkan mahasiswanya untuk demo.
Gelombang unjuk rasa semakin membesar di kota-kota tertentu. Para mahasiswa tak menyurutkan semangat juangnya untuk tetap bertahan agar UU yang kontroversial untuk segera dihapus dan diganti dengan UU baru atau kekuarkan perpu dari presiden.
Jika betul demikian, maka tidak menutup kemungkinan sudah ada bibit hilangnya kebebasan berekspresi di negeri ini. Pandangan kritis mahasiswa mencoba dihilangkan dari peradaban keilmuan. Padahal kampus dibangun salah satunya untuk membangun nalar kritis mahasiswa.
Kamis 26 September 2019
 |
Atorcator.Com - Usai bertemu dengan presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 25 September 2019, Mohammad Nasir diminta presiden untuk bisa meredam mahasiswa yang demo terkait penolakan terhadap UU yang yang dianggap kontroversial.
Seperti dilansir dari tempo, Pemerintah ingin mahasiswa kembali ke kampus dan tidak turun ke jalan. "Arahannya adalah jangan sampai menggerakkan massa, jangan sampai melakukan sesuatu yang tidak diinginkan oleh keamanan, jangan sampai terjadi mengacaukan keamanan, jangan sampai terjadi," kata Nasir usai bertemu dengan presiden di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 25 September 2019.
Nasir menambahkan Sebaiknya mahasiswa lebih memilih jalan dialog daripada berdemo. Bahkan ekstrimnya Nasir tidak segan-segan akan memberikan sanksi kepada rektor yang memperbolehkan mahasiswanya berdemo untuk menyampaikan aspirasinya.
Karenanya Nasir dalam waktu dekat ini akan mendatangi kampus-kampus untuk mensosialisasikan itu. Pandangan pemerintah akan disampaikan oleh Nasir ke kampus-kampus agar kampus tak lagi mengizinkan mahasiswanya untuk demo.
Gelombang unjuk rasa semakin membesar di kota-kota tertentu. Para mahasiswa tak menyurutkan semangat juangnya untuk tetap bertahan agar UU yang kontroversial untuk segera dihapus dan diganti dengan UU baru atau kekuarkan perpu dari presiden.
Jika betul demikian, maka tidak menutup kemungkinan sudah ada bibit hilangnya kebebasan berekspresi di negeri ini. Pandangan kritis mahasiswa mencoba dihilangkan dari peradaban keilmuan. Padahal kampus dibangun salah satunya untuk membangun nalar kritis mahasiswa.
