Sisi Lain B.J Habibie yang Terlupakan - Atorcator

Atorcator

Menulis adalah usaha merawat kejernihan berpikir, menjaga kewarasan, dan menyimpan memori sebelum dunia terkatup.

Latest Update
Fetching data...

12 September 2019

Sisi Lain B.J Habibie yang Terlupakan

Penulis: Shulhan alfinnas
Kamis 12 September 2019
Ilustasi: Moeslim Choice
 Atorcator.Com - Bangsa Indonesia merasa sangat kehilangan dengan meninggalnya putra terbaik bangsa yaitu B.J Habibie. Semoga Allah menganugerahkan tempat terbaik di sisi-Nya dan memberikan ketabahan bagi putra-putri dan familinya yang ditinggal. Semoga kita bisa meneruskan perjuangan dan mewujudkan cita-citanya yang belum tercapai.

Presiden ke-3 Republik Indonesia ini selain dikenal sebagai teknokrat juga dikenal sebagai sosok agamis, gigih dan inspiratif. Habibie dikenal tokoh sentral berdirinya Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan pendiri Habibie Center. Selain menjabat posisi penting di negara seperti Menteri dan Wakil presiden sampai Presiden, beliau juga dikenal sebagai tokoh yang menginsipirasi publik dari beberapa dimensi seperti sebagai kepala rumah tangga yang patut dicontoh dan aktivis sosial keagamaan.

Ketika menjabat sebagai presiden, yang paling diingat publik adalah lepasnya Provinsi Timor Timur (Timtim) dari wilayah Indonesia. Negeri ini kalah dalam jejak pendapat referendum dan harus melepaskan provinsi yang terletak di wilayah bagian timur pulau timur dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Lepasnya Timtim dari Indonesia ini dianggap kegagalan Presiden dalam menjaga kedaulatan negara yang mengindikasikan lemahnya diplomasi global.

Akan tetapi Habibie memiliki sisi lain yang mencerminkan keberhasilannya selama menjabat sebagai presiden. Beliau berhasil menyumbangkan karya besar bagi umat Islam yaitu lahirnya UU No 38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat. Habibie berhasil melegalkan pengelolaan zakat secara kelembagaan dalam bentuk BAZNAS (Badan Amil Zakata Nasional), lembaga pemerintah non struktural dan LAZ (Lembaga Amil Zakat), pengelola zakat swasta yang secara disahkan oleh negara sesuai hukum yang berlaku di Indonesia.

Geliat pengelolaan dan pertumbuhan zakat sejak lahirnya UU tersebut berkembang secara dinamis dan mampu membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan taraf hidup umat Islam di Nusantara. Impilikasi UU pengelolaan zakat ini terbentuknya sistem pengelolaan zakat modern. Sejauh ini banyak LAZ didirikan oleh masyarakat untuk membantu Pemerintah dalam penghimpunan, pegelolaan dan pendistribusian dana zakat untuk pemberdayaan ummat.

Sisi ini yang terlupakan oleh bangsa Indonesia atau bahkan masyarakat belum banyak yang mengetahuinya. Tokoh bangsa yang dikenal dengan karya besarnya dibidang dirgantara ini menunjukkan dedikasinya yang tinggi terhadap gerakan dan penegakan syariat Islam dalam konteks ini syariat zakat. Dana zakat yang dikumpulkan disalurkan kepada delapan golongan yang berhak menerima zakat dalam berbagai program tidak hanya berupa bantuan tunai.

Lahirnya UU Pengelolaan zakat yang telah direvisi dengan UU No 23 Tahun 2011 ini merupakan salah satu amal jariah Habibie. Dampak positif UU itu munculnya budaya pengelolaan zakat mutakhir berbasis sustainable developement. Dana sosial keagamaan ini diberikan kepada yang berhak dalam berbagai program berdasarkan kebutuhkan mereka seperti beasiswa, kesehatan, dakwah dan ekonomi. Tujuan tertinggi dari pengembangan pengelolaan zakat modern itu untuk mengubah status mustahik menjadi muzakki setelah mendapatkan pendampingan dan program advokasi melalui dana zakat.


Pada moment bergabung ini, umat Islam layak memberikan penghormataan dan penghargaan setinggi-tinggi atas jasa-jasanya. Kita selayaknya menganugerahhkan gelar penghormatan sebagai Bapak Pembangunan Zakat Indonesia. Kita bertanggung jawab untuk terus menjaga nilai dasar telah beliau letakkan agar syariat semakin membuni di negeri ini. Selamat jalan Pak Habibie, amal jariahmu membentang dari Sabang sampai Marauke yang akan memudahkan jalanmu menghadap Allah SWT.

Shulhan alfinnas adalah murid KH. Hafidhi Syarbini dan KH. Abdurrahman Alkayyis, Ph.D. Inisoator gerakan Thariqah akademik. Dosen. Aktivis advokasi pelajar miskin dan motivator